Views: 132
DEPOK, JAPOS.CO – Generasi SS, sebuah organisasi yang peduli terhadap pendidikan di Kota Depok, turut mendukung langkah Wali Kota Depok, Supian Suri, untuk memprioritaskan renovasi bangunan sekolah, terutama fasilitas seperti toilet yang selama ini dinilai tidak memadai. Hal ini menjadi sorotan setelah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok mengalokasikan anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk pengadaan papan tulis interaktif yang dinilai tidak sebanding dengan kebutuhan mendesak untuk renovasi fasilitas pendidikan.
Ketua Generasi SS, Widya Sri Handayani, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan Disdik Depok yang lebih memfokuskan anggaran pada pengadaan papan tulis interaktif.
Ia menyebutkan bahwa seharusnya anggaran yang cukup besar tersebut dialokasikan untuk memperbaiki sarana dan prasarana sekolah yang memang sangat dibutuhkan, seperti renovasi toilet dan perbaikan ruang kelas yang sudah tidak layak.
Widya menyatakan, “Wali Kota Supian Suri telah mengungkapkan bahwa prioritas utama adalah renovasi sekolah. Seharusnya, Disdik Depok peka dan mendengarkan hal ini. Dengan anggaran Rp 30 miliar, bukanlah untuk membeli papan tulis interaktif, tapi untuk pembangunan renovasi sekolah agar anak-anak didik nyaman dan aman saat belajar.”
Widya juga menyoroti, bahwa beberapa sekolah di Kota Depok sudah sangat membutuhkan renovasi, terutama toilet yang sering kali kotor dan tidak terawat. Hal ini menjadi masalah besar, karena kebersihan dan kenyamanan fasilitas pendidikan sangat mempengaruhi proses belajar mengajar.
Ia menambahkan, “Dengan anggaran Rp 30 miliar, seharusnya kita bisa memperbaiki banyak sekolah yang sudah tidak layak. Banyak ruang kelas dan toilet yang sangat membutuhkan perhatian agar siswa dapat belajar dengan nyaman.”
Dari informasi yang beredar, Dinas Pendidikan Kota Depok memang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk pembelian 125 unit papan tulis interaktif untuk sekolah dasar (SD) dan 21 unit untuk sekolah menengah pertama (SMP).
Anggaran yang sama juga telah dialokasikan pada tahun 2024 untuk pembelian papan tulis interaktif senilai Rp 35 miliar. Namun, kebijakan ini dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan mendesak di lapangan.
Sementara itu, Wali Kota Depok, Supian Suri, dalam beberapa kesempatan telah menyatakan bahwa perbaikan sarana dan prasarana pendidikan akan menjadi prioritas utama pemerintah kota Depok
Supian menyoroti kondisi sarana pendidikan di Kota Depok yang tidak representatif, dengan hampir setengah dari gedung sekolah yang membutuhkan perbaikan.
Dalam apel pagi di Balai Kota Depok pada Senin, 3 Maret 2025, Supian mengatakan, “Kita harus membangun atau merenovasi gedung sekolah. Jangan berharap kualitas pendidikan meningkat jika sarana prasarana tidak mendukung.” Dia juga menegaskan pentingnya kebersihan fasilitas sekolah, terutama toilet yang menjadi fokus perhatian utama.
Supian meminta agar Dinas Pendidikan, camat, lurah, serta Pj Sekda segera memeriksa kondisi toilet di SD dan SMP negeri.
“Saya minta toilet harus rapi, harus bersih. Kalau perlu diperbaiki, gunakan pola BTT dan segera selesaikan,” katanya.
Tidak hanya di sekolah, Supian juga menginstruksikan agar seluruh toilet di gedung pemerintahan tetap dalam kondisi bersih dan layak.
“Saya tidak mau ada toilet kotor di gedung pemerintah. Semua harus bersih, bagus, dan nyaman,” tambahnya.
Instruksi Wali Kota ini sejalan dengan komitmen Pemkot Depok untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan fasilitas pendidikan. Supian berharap, dengan adanya perbaikan ini, lingkungan belajar di sekolah akan menjadi lebih nyaman, sehingga dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan di Kota Depok.
Di sisi lain, pengamat pendidikan di Kota Depok, Saeful Sutanto, juga mengkritik Dinas Pendidikan yang selama ini terlalu tertutup dalam menyampaikan program kerjanya. Ia menilai bahwa banyak laporan yang kurang transparan dan terdapat banyak kejanggalan dalam penggunaan anggaran.
“Dengan adanya Wali Kota baru, saya berharap Disdik Depok segera dibenahi agar lebih terbuka dan dapat melayani masyarakat dengan lebih baik, serta meningkatkan mutu pendidikan di Kota Depok,” ujar Saeful di balaikota Depok Kamis ( 6/3/2025)
Japos.Co mencoba melakukan konfirmasi meminta tanggapan kepada kepala dinas pendidikan Kota Depok Siti Chaerijah Aurijah lewat hubungan telpon dan dan WhatsApp tapi belum ada jawaban hingga berita ini diturunkan.( Joko Warihnyo )