Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Timur

Peringati Hari Sampah Nasional, DLH Kabupaten Pasuruan Berinovasi Temukan Gas Metana

×

Peringati Hari Sampah Nasional, DLH Kabupaten Pasuruan Berinovasi Temukan Gas Metana

Sebarkan artikel ini
Uji coba:Wakil Bupati Pasuruan, HM. Shobih Asrori dan Sekda Yudha Triwidya Sasongko mencoba memasak dari api yang dihasilkan gas metana yang dihasilkan di TPA Wonokerto

Views: 75

PASURUAN, JAPOS.CO – Dinas lingkungan hidup (DLH) kabupaten Pasuruan baru baru ini berinovasi penemuan baru yaitu Gas metan merupakan gas pengganti LPG yang dibuat dari memanfaatkan sampah, yang dilaksanakan di TPA Wonokerto kecamatan Sukorejo.
Acara tersebut dihadiri oleh wakil bupati H. Shobi Asrori, Kepala DLH Taufiqul Ghoni beserta jajarannya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, perwakilan dari DPRD kabupaten Pasuruan, Camat Rembang, Camat Sukorejo serta Kepala Desa Wonokerto Serta Undangan Pada Rabu (26/02/2025).
Dalam rangka memperingati hari sampah nasional dan penemuan Gas metan dilengkapi dengan santunan anak yatim piatu serta bakti sosial untuk masyarakat wonokerto dan cek kesehatan secara gratis.
Taufiqul Ghoni dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur atas penemuan Gas metan yang memanfaatkan sampah dapat mengurangi pencemaran dilingkungan.
Kepala DLH mengucapkan terimakasih kepada Gus Shobih karna TPA Wonokerto ini baru pertama kali dikunjungi oleh penjabat tertinggi yaitu wakil bupati Kabupaten Pasuruan.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada H. Shobih selaku wakil bupati pasuruan beliau penjabat tertinggi pertama yang mengunjungi TPA Wonokerto di hari sampah Nasional dengan penemuan Gas metan yang memanfaatkan sampah, ” tuturnya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah melakukan uji coba pengolahan sampah menjadi gas metana untuk memasak di sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, dan berhasil.
 pemanfaatan gas metana diperkirakan bisa dilakukan untuk 30 rumah penduduk.
Saat ditanya tentang teknis penggunaan gas metana, ia menjelaskan awalnya sampah ditimbun dengan tanah setiap tiga bulan sekali. Setelah melalui filter, unsur gas metana, air, dan lainnya akan terpisah. Dari situlah, gas metana bisa dimanfaatkan.
“Api yang dihasilkan dari gas metana ini kualitasnya tidak jauh berbeda dengan gas elpiji. Warnanya tetap biru dan cepat panas,” tuturnya.
Dari itu, Wakil Bupati Pasuruan, HM. Shobih Asrori mencoba memasak telur ceplok dari api yang dihasilkan gas metana yang dihasilkan di TPA Wonokerto, dan tak kurang dari 1 menit, telur tersebut matang dan langsung bisa dinikmati, Rabu (26/2/2025) siang.
Uji coba pengolahan sampah, menurut Wabup, yang menghasilkan gas metana di TPA Wonokerto dinyatakan berhasil. Sehingga tak perlu repot lagi menggunakan gas elpiji yang sudah dikenal akrab masyarakat untuk keperluan memasak di sekitar TPA.
“Buktinya bisa dilihat semua. Saya masak telur ceplok, apinya keluar dan nggak sampai satu menit sudah matang dan langsung bisa dimakan,” ungkapnya.
Setelah dinyatakan berhasil, rencananya penggunaan gas metana bisa dimanfaatkan untuk warga sekitar, tambah Gus Shobih, lantaran masih dalam tahap uji coba, dropping gas metana ke rumah penduduk baru bisa dilakukan tahun 2026 mendatang.
“Tadi saya tanya DLH bisa dropping ke warga kapan, Insya Allah tahun depan, karena harus memasang jaringan dan peralatan lainnya. Apalagi tahun ini juga efisiensi anggaran,” ucapnya.(Wio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *