Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

3 Desa di Pangandaran Menjadi Lokus Kegiatan TMMD

×

3 Desa di Pangandaran Menjadi Lokus Kegiatan TMMD

Sebarkan artikel ini
Danrem 0625/Tarumanegara Kolonel Inf Nurul Yakin didampingi wakil Bupati Pangandaran dan lainnya saat memulai program TMMD di lapangan Ardiwinata, Jadikarya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Rabu (19/2). (Foto:Mamay)

Views: 99

PANGANDARAN, JAPOS.CO – Jajaran Kodim 0625/Pangandaran resmi melaksanakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123. Dalam program ini, ratusan TNI turun tangan blusukan selama 30 hari untuk membuka jalan dan membangun infrastruktur lainnya di Desa.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Lokasi yang kini menjadi target yakni, Desa Jadikarya, Desa Bangun Raya dan Desa Bojong, Kecamatan Langkaplancar. Letak geografis tiga desa tersebut berada di pegunungan yang cukup jauh dari ibu kota Kabupaten Pangandaran.

Danrem 062/Tarumanegara, Kolonel Inf Nurul Yakin, menyampaikan, hari ini TNI AD resmi melaksanakan TMMD secara serentak di seluruh Indonesia. “TMMD ini merupakan program unggulan TNI yang sudah berlangsung lama. Hari ini kita melaksanakan pembukaan TMMD ke-123,” ujar Nurul Yakin kepada para awak media di area Lapangan Ardiwinata, Jadikarya Kecamatan Langkaplancar, Rabu (19/2) siang.

Sementara itu, Kepala Dinsos PMD Kabupaten Pangandaran, Trisno, mengatakan, program TMMD ini bisa dilaksanakan karena didukung oleh tiga sumber anggaran tahun 2025. Pertama, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari Mabes TNI AD sekitar Rp 350 juta yang dipergunakan untuk pergeseran pasukan, akomodasi pasukan.

Kedua, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pangandaran melalui Dinas PU dan Dinsos PMD. “Untuk APBD ini ada dua sumber yaitu, dari Dinas PU sekitar Rp 2 miliar dan dari kami Dinsos sekitar Rp 50 juta untuk acara seremonial serta beberapa acara lain,” katanya.

Ketiga, anggaran berasal dari bantuan Provinsi Jabar (Banprov). Dari Banprov ini, pihaknya sudah mengusulkan Rp 1,2 Miliar. “Tapi, karena sekarang ada efisiensi, sampai sekarang kita belum dapat list. Jadi, untuk berapa anggaran yang turun kita belum tahu betul. Sedangkan untuk kegiatan, kita sudah dilaksanakan. Makanya, kita masih menunggu,” kata Trisno.

Meskipun anggaran tidak turun dari Banprov, tapi beberapa kegiatan sudah tercover oleh anggaran lainnya. “Cuman, pasti ada pengurangan volume. Karena anggaran dari Banprov itu ada untuk kegiatan fisiknya. Tapi, tidak signifikan karena sebagian besar sudah tercover oleh APBD Kabupaten yang ada di Dinas PU. Semua anggaran yang digelontorkan tersebut untuk target tiga bangunan rutilahu, sumur bor, pembukaan jalan sepanjang 2 kilometer lebih, TPT dan gorong- gorong, “ pungkasnya. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *