Views: 85
CIAMIS, JAPOS.CO – Sejumlah warga Cibitung Hilir Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis, melaksanakan kegiatan Nadran Lembur di Makam Mama Kyai Antasuta Bin Antapraja (Syekh Abdul Syukur), Selasa (18/2).
Kegiatan Nadran Lembur tersebut dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Kegiatan itu juga diisi dengan tawasulan, doa bersama serta makan-makan hasil swadaya masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir jajaran Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis, perwakilan Kecamatan Ciamis dan Kelurahan Kertasari serta sejumlah budayawan Ciamis.
Sekretaris Disbudpora Ciamis, Ega Anggara Al Kautsar mengatakan, Mama Kyai Antasuta dulunya merupakan seorang pemuka agama setempat dan pernah diangkat sebagai Wadana. “Kegiatan ini adalah kegiatan Nadran Lembur yang rutin digelar oleh masyarakat Cibitung Hilir dalam rangka menyambut bulan Ramadan,” katanya.
Menurutnya, masyarakat sangat antusias datang di acara Nadran Lembur. Hal ini membuktikan kecintaan masyarakat terhadap nilai-nilai tradisi lokal dan syiar agama terus dipelihara dengan baik. “Kami dari Pemerintah sangat bangga dan mengapresiasi atas kegiatan yang terpelihara dari masyarakat. Karena ini merupakan bentuk khazanah kekayaan kaitan dengan keanekaragaman budaya yang ada di Kabupaten Ciamis,” tuturnya.
Ega menjelaskan, makna Nadran yaitu sama-sama berdoa dan bersyukur kepada Sang Maha Kuasa karena tahun ini akan memasuki bulan suci Ramadan, bulan yang penuh berkah. “Mudah-mudahan diberikan kekuatan, dalam menjalaninya. Sebelum masuk bulan ramadan tentu kita mensucikan diri, dan menyiapkan diri. Intinya membersihkan diri dan membersihkan hati,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua RT 10 Lingkungan Cibitung Hilir sekaligus sebagai juru kunci Mama Kyai Antasuta, Dudung mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Ciamis. Dalam hal ini jajaran Disbudpora Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kelurahan Kertasari dan para tokoh budayawan Ciamis yang telah hadir pada kegiatan Nadran Lembur. “Kegiatan Nadran Lembur ini memang rutin digelar setiap tahunnya dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Alhamdulillah hari ini berjalan lancar. Terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir pada acara Nadran Lembur ini,” ujarnya.
KH Antasuta, tandas Dudung, dikenal sebagai seorang pemuka agama yang juga diangkat sebagai Wadana pada masa Keadipatian Bupati Galuh Kusumadinata. Makamnya menjadi tempat sakral bagi masyarakat setempat untuk melaksanakan tradisi ini. “Dengan terus dilaksanakannya tradisi ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat terus berperan aktif dalam menjaga dan mendukung pelestarian warisan budaya. Tradisi Nadran Lembur bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga simbol kebersamaan, spiritualitas, dan kearifan lokal yang harus tetap dijaga oleh generasi mendatang, “ tandasnya. (Mamay)