Views: 257
CIAMIS, JAPOS.CO – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis tengah mempertimbangkan alternatif pelaksanaan study tour bagi siswa dengan lebih mengedepankan destinasi lokal.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Erwan Darmawan yang menegaskan pentingnya evaluasi terhadap kebijakan study tour agar tetap memberikan manfaat optimal bagi peserta didik tanpa membebani orang tua.
Menurutnya, pihak Disdik akan mengkaji ulang efektivitas study tour dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk manfaat edukatif dan dampaknya terhadap siswa serta orang tua.
“Merujuk pada surat edaran dari Gubernur Jawa Barat yang telah diterbitkan beberapa tahun lalu terkait pembatasan study tour ke luar daerah. Saya menekankan perlunya evaluasi mendalam untuk memastikan kebijakan tersebut tetap relevan dengan kondisi saat ini. Kami ingin melihat apakah study tour selama ini benar-benar memberikan nilai tambah bagi siswa atau justru menjadi beban finansial bagi orang tua,” ungkap Erwan, Selasa (11/2).
Kata dia, jika tujuan utama study tour adalah untuk memberikan pengalaman belajar di luar kelas, maka konsep tersebut tidak harus selalu dilakukan di luar daerah.
“Kabupaten Ciamis memiliki banyak potensi wisata edukasi yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif. Sebagai salah satu solusi, dengan pemanfaatan berbagai lokasi bersejarah dan edukatif yang ada di wilayah Ciamis sebagai destinasi study tour lokal. Beberapa di antaranya adalah museum fosil, situs-situs sejarah, serta pusat kebudayaan yang dapat memberikan wawasan langsung kepada siswa tanpa harus bepergian jauh. Kenapa harus ke luar kota kalau di Ciamis sendiri ada banyak tempat menarik yang bisa menjadi sumber pembelajaran?” katanya.
Kadisdik Ciamis menegaskan bahwa selain menghemat biaya, alternatif ini juga dapat memperkuat kecintaan siswa terhadap budaya dan sejarah lokal. Dengan demikian, kegiatan belajar di luar kelas tetap berjalan efektif tanpa harus mengabaikan aspek ekonomi dan keamanan siswa.
Meskipun mempertimbangkan opsi alternatif, Erwan menekankan bahwa keputusan akhir tetap harus selaras dengan regulasi dari pemerintah pusat maupun provinsi.
“Aspirasi dari berbagai pihak, termasuk orang tua dan tenaga pendidik, akan menjadi pertimbangan penting sebelum kebijakan resmi diberlakukan. Kami akan mengikuti aturan yang ada, tetapi tetap memberikan masukan dan saran yang sesuai dengan kondisi di Ciamis,” tegasnya.
Jika kebijakan pembatasan study tour ke luar daerah benar-benar diberlakukan secara menyeluruh di Jawa Barat, maka Dinas Pendidikan Ciamis akan segera menyesuaikan dan melakukan sosialisasi kepada seluruh sekolah.
“Yang terpenting adalah bagaimana memastikan bahwa kegiatan pendidikan tetap berjalan dengan baik dan tidak mengurangi semangat belajar siswa,” kata Erwan.
Pernyataan Kadisdik Ciamis tersebut sebagai tindak lanjut dari edaran Gubernur Jawa Barat Terpilih, Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang melarang seluruh sekolah di Bumi Pasundan untuk melakukan kegiatan study tour hingga renang. Dia menegaskan, sekolah tidak boleh menjadi ladang untuk melakukan proses transaksi perdagangan.
“Sekolah tidak boleh jual buku, sekolah tidak boleh lagi jual LKS, sekolah tidak boleh lagi jual seragam dan berbagai kegiatan lainnya,” tegasnya, Kamis (6/2).
KDM mengungkapkan sekolah tidak boleh menyelenggarakan kegiatan Study Tour yang di dalamnya ada pungutan, termasuk kegiatan-kegiatan seperti renang dan sejenisnya yang di dalamnya ada pungutan pada siswa.
“Alasan kenapa seluruh sekolah di Jawa Barat, baik itu SD, SMP, SMA, SLB, hingga MI, MTs dan MA, untuk tidak melakukan kegiatan tersebut. Karena ini akan selalu menimbulkan kecurigaan dan berdampak bagi tekanan psikologi para guru. Mari kita bersama-sama menata pendidikan yang lebih baik dengan satu komitmen dari saya bahwa anggaran bantuan provinsi untuk sekolah-sekolah akan difokuskan pada apa yang menjadi kebutuhan di sekolah. Bukan kegiatan-kegiatan dengan tujuan-tujuan lain,” pungkasnya. (Mamay).