Views: 142
MAROS, JAPOS.CO – Dalam upaya mendukung pencapaian swasembada pangan nasional, pemerintah pusat meluncurkan Program Irigasi Perpompaan (Irpom) yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Di Kabupaten Maros, program ini mencakup sebelas kelompok tani yang tersebar di beberapa kecamatan.
Pelaksanaan program ini mendapat dukungan penuh dari Kodim 1422 Maros dan pendampingan Kejaksaan Negeri Maros. Ketua tim monitoring dan evaluasi (monev), sekaligus Kepala Bidang Sarana, Prasarana, dan Agribisnis Dinas Pertanian Kabupaten Maros, Nini Andriyani Nurdin, menjelaskan bahwa program ini sepenuhnya dikelola secara swakelola oleh kelompok tani penerima bantuan.
“Kami dari dinas, bersama Kodim dan Kejaksaan, hanya mengawasi pelaksanaannya. Semua kegiatan dilakukan secara swadaya oleh kelompok. Jika ada kemitraan dengan leveransir, itu sah saja, selama ketepatan waktu dan kualitas pekerjaan tetap terjaga,” ungkap Nini.
Ia juga menegaskan bahwa pembelian mesin pompa dilakukan langsung oleh kelompok tani, dengan spesifikasi yang sesuai petunjuk teknis (juknis). Keterlambatan distribusi pompa sebelumnya disebabkan oleh stok terbatas, mengingat program ini berskala nasional. Namun, saat ini seluruh pompa telah diterima oleh kelompok tani.
Menurut Nini, spesifikasi mesin pompa disesuaikan dengan luas lahan garapan masing-masing kelompok, yakni ukuran enam inci hingga delapan inci. Prioritas program ini adalah lahan sawah tadah hujan agar petani dapat melakukan penanaman hingga tiga kali dalam setahun, mendukung target swasembada pangan nasional.
“Kami harap program ini membantu petani meningkatkan produktivitas mereka, terutama di musim tanam kedua dan ketiga,” tambahnya.
Program ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Dandy Sama Lewa dari HPPMI, yang turut memantau pelaksanaan program bersama tim monev. Ia menilai bahwa program ini sangat bermanfaat bagi petani dan tepat sasaran.
Ketua Kelompok Tani Tana Didijaya, H. Amiruddin dari Kecamatan Simbang, juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah atas bantuan ini.
“Dengan hadirnya program ini, kendala kami terkait masalah air di musim tanam kedua dan ketiga diharapkan dapat teratasi. Semua pekerjaan dilaksanakan oleh kelompok secara swakelola, meskipun kami bermitra dengan leveransir untuk pengadaan material,” jelas H. Amir.
Hasil pantauan tim monev, yang juga melibatkan LSM, HPPMI, media, dan pihak terkait, menunjukkan bahwa semua pekerjaan di sebelas kelompok tani telah rampung dan siap digunakan. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi pangan di Maros, sejalan dengan upaya pemerintah menuju swasembada pangan nasional.(hk)