Views: 151
BANDUNG, JAPOS.CO – Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat ,Katarina Endang Sarasweti menutup tahun 2024 dengan menegaskan komitmen terhadap penanganan berbagai kasus besar yang telah menarik perhatian publik. dalam konferensi pers akhir tahun di Gedung Keja t i Jabar (24/12), menyoroti capaian penting lembaga ini dalam menangani kasus tindak pidana korupsi, penyelewengan dana publik, hingga perkara koneksitas yang melibatkan militer dan sipil.
“Kami memprioritaskan penanganan kasus besar yang berdampak langsung terhadap keuangan negara dan kepercayaan masyarakat. Transparansi dan akuntabilitas adalah landasan utama dalam setiap langkah yang kami ambil,” tegas Katarina saat konferensi pers bersama puluhan wartawan di Gedung Kejati Jabar pada Selasa 24 Desember 2024.
Fokus pada Kasus Besar yang Berpengaruh
Dalam laporan tahunan Kejati Jabar, beberapa kasus besar menjadi perhatian utama. Salah satu yang paling menonjol adalah kasus penyalahgunaan dana tunjangan kinerja di Brigif 13/GR/1 Kostrad, Kota Tasikmalaya. Kasus ini melibatkan anggota TNI dan PNS, dengan kerugian negara yang tercatat mencapai Rp1,94 miliar. Katarina memastikan bahwa proses hukum berjalan transparan dan tanpa kompromi terhadap siapa pun yang terlibat.
“Tidak ada toleransi bagi siapa pun yang mencoba merugikan keuangan negara. Kami pastikan bahwa setiap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” tambahnya.
Kejati Jabar juga berhasil menangani 84 kasus tindak pidana korupsi (TPK) yang berdampak signifikan pada keuangan negara. Sebagai contoh, penyelidikan dan penuntutan dalam kasus korupsi proyek infrastruktur berhasil mengungkap modus-modus baru yang melibatkan oknum pemerintah dan kontraktor. Katarina mengungkapkan bahwa sinergi antara Kejati Jabar dengan instansi lain menjadi kunci keberhasilan ini.
Keberhasilan Pemulihan Keuangan Negara
Tak hanya menangani kasus, Kejati Jabar juga berhasil menyelamatkan aset negara yang bernilai triliunan rupiah. Sepanjang 2024, tercatat pemulihan keuangan negara sebesar Rp5,5 miliar melalui litigasi dan pendampingan hukum. Salah satu keberhasilan lainnya adalah pemulihan tanah seluas 14,7 hektare di Kota Bandung dan dana senilai Rp448 miliar yang berhasil dikembalikan ke kas negara.
Katarina menegaskan bahwa penyelamatan aset negara adalah bagian dari tanggung jawab besar Kejati Jabar.
“Setiap rupiah yang berhasil kami pulihkan adalah bukti komitmen kami dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum,” ujarnya.
Pengamanan Pembangunan Strategis
Salah satu capaian signifikan lainnya adalah pengamanan pembangunan strategis di Jawa Barat. Kejati Jabar mencatat sebanyak 133 kegiatan pengamanan pembangunan strategis dengan total anggaran mencapai Rp17,34 triliun. Langkah ini dilakukan untuk memastikan proyek-proyek strategis berjalan tanpa hambatan dan terhindar dari potensi tindak pidana korupsi.
“Proyek pembangunan adalah pilar kemajuan daerah. Dengan pengamanan yang ketat, kami memastikan bahwa anggaran digunakan tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Katarina.
Keberhasilan di Bidang Intelijen
Bidang intelijen juga menunjukkan kinerja yang patut diapresiasi. Sepanjang tahun 2024, Kejati Jabar berhasil melakukan penangkapan sembilan Daftar Pencarian Orang (DPO). Selain itu, tim intelijen juga berhasil menangani 16 kasus mafia tanah yang menjadi salah satu isu krusial di Jawa Barat. Katarina mengungkapkan bahwa penangkapan DPO dan pemberantasan mafia tanah tidak hanya menyelesaikan kasus hukum, tetapi juga memberikan rasa keadilan kepada masyarakat yang sering menjadi korban.
Kasus Koneksitas: Sinergi Militer dan Sipil
Kasus koneksitas yang melibatkan militer dan sipil juga menjadi sorotan. Salah satu kasus besar adalah penyalahgunaan narkotika yang melibatkan anggota TNI AU di Kota Tasikmalaya. Dalam perkara ini, Kejati Jabar berhasil menjalin koordinasi erat dengan pihak militer untuk memastikan proses hukum berjalan tanpa kendala.
Kasus koneksitas memerlukan pendekatan yang lebih kompleks karena melibatkan banyak pihak. Namun, dengan koordinasi yang baik, kami dapat menyelesaikan kasus-kasus tersebut secara adil dan profesional,” kata Katarina.
Optimisme Menuju 2025
Katarina menegaskan bahwa Kejati Jabar akan terus memperkuat kinerja di tahun mendatang. Dengan dukungan 2.166 pegawai, termasuk 728 jaksa, Kejati Jabar optimis mampu menangani lebih banyak kasus besar yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga integritas, memperbaiki sistem, dan menghadirkan keadilan bagi seluruh masyarakat Jawa Barat. Setiap langkah yang kami ambil adalah demi mewujudkan cita-cita reformasi hukum yang bersih dan transparan,” tutup Katarina.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah ditempuh, Kejati Jabar optimis dapat menghadirkan perubahan positif yang signifikan di tengah masyarakat. Tahun 2024 menjadi tonggak penting dalam sejarah Kejati Jabar, dan semangat untuk melangkah lebih jauh di tahun-tahun mendatang terus menguat.(Yara)