Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESumatera Utara

Polres Samosir Petakan 9 Titik Pos Pelayanan Terpadu Amankan Nataru

×

Polres Samosir Petakan 9 Titik Pos Pelayanan Terpadu Amankan Nataru

Sebarkan artikel ini
Bupati Samosir Vandiko T.Gultom (tengah) didampingi Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman, SH,S.IK,MH (kanan) dan Pabung 0210 TU, G.Sebayang (paling kanan) dalam kunjungan kerja (Kunker) menyambut Nataru di Aula Kantor Camat Palipi, kemarin. Foto Diskominfo.

Views: 127

SAMOSIR, JAPOS.CO – Polres Samosir bersama TNI dan Pemkab Samosir memetakan 9 titik Pos Pelayanan Terpadu, guna mengamankan dan memberikan kenyamanan bagi perantau dan wisatawan menyambut Natal 2024  dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

“Kami sudah petakan 9 titik pos pelayanan terpadu–termasuk Obyek Wisata baru Menara Pandang Tele yang akan dibuka pada 24 Desember 2024 menjadi salah satu fokus pengamanan,” kata Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman, SH,S.IK, MH saat Bupati Samosir Vandiko T.Gultom melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) bersama Forkopimda membahas isu strategis menyambut Nataru di Aula Kantor Camat Palipi, Kamis (19/12).

Sebagai obyek wisata  baru, kata Yogie, kita akan sediakan pos pelayanan dan personel yang melekat, guna kenyamanan masyarakat pengunjung menikmati daerah wisata baru tersebut. “Kami juga melakukan pengamanan di Pelabuhan untuk mengantisipasi Kapal Kayu dengan penumpang yang over load (kelebihan muatan),” tegas Yogie Hardiman.

Lebih lanjut, Yogie mengatakan 5 juta orang akan mudik ke Sumut dan diperkirakan sebagian besar akan datang juga ke Samosir, maka ia berharap agar seluruh masyarakat meningkatkan partisipasi pelayanan kepada wisatawan (senyum , sapa, salam).

“Dengan cuaca yang tidak menentu perlu kerjasama  dengan PUPR dan Dishub guna mengantisipasi bencana alam apalagi pada  daerah yang sudah rutin ada longsor. Mari kita  kerjasama,  jangan sampai ada celah untuk membuat nama Samosir buruk” harap Yogie

Sementara itu, Pabung 0210 TU, G. Sebayang, TNI siap melakukan pengamanan  dan akan tetap melakukan pemantauan terhadap gangguan di masyarakat melalui jajaran Ramil yang tersebar di seluruh Kabupaten Samosir. Sampai saat ini, dikatakan  bahwa di Kabupaten Samosir belum ditemukan ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila.  Khusus dalam Nataru disebutkannya TNI melakukan patroli guna memberi kenyamanan bagi umat kristen yang akan melaksanakan ibadah Natal.

“Mari kita pastikan masyarakat, perantau dan wisatawan nyaman berkunjung ke Samosir. Kami siap mendukung membantu Kepolisian  dan Pemda menyukseskan Nataru” katanya.

Seperti dikutip rilis yang disampaikan Kabid IKP Diskominfo Samosir, kunjungan kerja tersebut untuk bertemu dengan para kepala desa/lurah menampung berbagai isu strategis yang berkembang di tenga-tengah masyarakat sekaligus mempererat tali silaturahmi Forkopimda  dengan camat dan kepala desa.

Hadir dalam Kunker dan memberikan paparan Ketua DPRD Samosir Nasib Simbolon, Kapolres Samosir Yogie Hardiman, Pabung 0210 TU G. Sebayang, Kajari Samosir Karya Graham Hutagaol. Turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Tunggul Sinaga, Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang, Kadis Perhubungan Laspayer Sipayung, Kadis Kesehatan Dina Hutapea, Kadis PUTR Rudimanto Limbong, Kadis Budpar Tetti Naibaho, Kadis Kopnakerindag Rista Sitanggang, Kabag Tapem Belman Sinaga, Kabag Perekonomian Tri Endis Manalu, Camat dan Kepala desa dari 4 Kecamatan  yaitu Kecamatan Palipi, Nainggolan, Onan Runggu dan Sitio Tio.

Dalam menyambut Nataru, Bupati Samosir Vandiko T. Gultom meminta seluruh elemen baik pemerintah Kabupaten, Forkopimda, camat dan seluruh kepala desa/lurah untuk menjaga kondusifitas, kelancaran dan kenyamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Saya berharap kita dapat mengantisipasi segala hal yang dapat menggangu kelancaran dan kenyamanan ibadah Natal. Kita sudah berpengalaman karena sifatnya tahunan, dengan pengalaman yang dimilki, kita dapat merayakan momen besar Natal dan Tahun Baru dengan aman dan tertib. Semua itu bisa terlaksana jika satu pemikiran dan satu pemahaman” kata Vandiko

Untuk itu, diharapkan mulai dari desa sampai ke kabupaten dapat koordinasi dengan baik. Menggali segala potensi di wilayah masing-masing dan dapat mencari solusi. Melaporkan secara berjenjang sesuai kewenangan hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan maupun keributan di tengah masyarakat. (ULITAR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *