Views: 1.7K
KAMPAR, JAPOS.CO – Tidak rahasia lagi,tradisi dan budaya bagi pejabat publik, Apara penegak hukum memilih bungkam saat dikonfirmasi oleh wartawan terkait kinerjanya yang diduga menyimpang dari aturan yakni indikasi praktek-praktek KKN ataupun kejahatan lain yang terjadi di wilayah kerjanya .
Bahkan, pejabat bungkam bisa faktor tekanan (intervensi) dari pimpinan baik atas perbuatan perilakunya tidak profesional.
Seperti yang tergambarkan pada perilaku seorang oknum Kepsek SMAN 2 Tapung Hilir Khairuddin diduga rela memilih membungkam hingga sempat memblokir nomor kontak wartawan, hanya demi menghindari jangkauan wartawan.
Sikap Khairuddin memblokir nomor kontak wartawan justru menimbulkan banyak kecurigaan.
Pasalnya, upaya wartawan terus melakukan konfirmasi guna kelengkapan akan pemberitaan sesuai UU RI No 40 tahun 1999.Terkait kode etik jurnalistik, wartawan selalu menguji informasi memberitakan secara berimbang.
Namun pada kenyataannya, Khairuddin Kepsek SMAN 2 Tapung Hilir,ditemui terkesan buru-buru menghindar, nomor telepon milik Khairuddin yang diberikan security Gentah sama sekali tidak dapat dihubungi, dititipkan nomor kontak wartawan kepada security, Khairuddin justru terkesan tidak menunjukkan pigur contoh baik layaknya seorang pendidik.
Dimana sebelumnya,ada ditemukan beberapa aitem kegiatan yang diduga menyimpang dari aturan serta pengelolaan dana BOS Nasional diduga tidak tepat sasaran.
Yakni ;terlihat 5 wastafel cuci tangan didepan ruang kelas kondisi rusak diduga dibiarkan, WC kumuh dan plafon rusak .
Khairuddin diduga membangun praktek bisnis jual beli seragam sekolah di lingkungan SMAN 2 Tapung Hilir.
Khairuddin diduga melaksanakan kegiatan proyek pembangunan taman menggunakan dana siluman, pasalnya wartawan tidak dapat menemukan papan informasi kegiatan dilokasi.
Khairuddin diduga membuka bisnis yakni sejumlah kios kontrakan lapak dagangan (kantin)di lingkungan SMAN 2.
Ternyata, selain perihal tersebut, Khairuddin diduga pernah membangun praktek bisnis pungli modus dana SPP sebesar Rp 70.000/siswa.
Dengan temuan tersebut,patut diduga pengelolaan Dana BOS SMAN 2 Tapung Hilir, penuh dengan teka teki, terkesan ada pembiaran oleh pihak Dispora Provinsi Riau.
Sementara, nomor kontak Khairuddin ada dua didapat Japos Co,dua-duanya saat dihubungi dengan kondisi aktif sama sekali tidak ada respon.Khairuddin tampak terkesan membungkam 16/12/24.(Dh)