Scroll untuk baca artikel
BeritaRiau

Terkesan Senyap, Pemerintahan Desa Diperiksa Terkait Ketapang Oleh Sat Reskrim, Kapolres Diam

×

Terkesan Senyap, Pemerintahan Desa Diperiksa Terkait Ketapang Oleh Sat Reskrim, Kapolres Diam

Sebarkan artikel ini
surat klarifikasi/permintaan keterangan yang diperoleh dari salah aparat Desa

Views: 797

KAMPAR, JAPOS.CO – Kuat dugaan penyediaan Ketapang tahun anggaran 2024 tidak sesuai RAB ada campur tangan aparat penegak hukum hingga mengakomodir.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Hal itu berawal, adanya isu indikasi penyelewengan program  kegiatan Ketapang hewani berupa ayam tahun anggaran 2022- 2023, sempat menghebohkan publik seluruh Desa Sekabupaten tiba-tiba jadi terperiksa oleh instansi aparat penegak hukum yakni kepolisian Republik Indonesia, pada awal tahun 2024, Senin (9/1/24).

Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan pengakuan Kades di Kecamatan Tapung tidak tahu siapa pelapornya tiba-tiba saja pihaknya dipanggil oleh kepolisian dan dimintai keterangan terkait penyediaan Ketapang, oleh penyidik Unit IV Sat Reskrim ( Reskrim Polres Kampar).

Dikatakan Kades, pihaknya diundang tertulis melalui Camat Tapung diminta datang oleh pihak Polres Kampar.

“Dimintai keterangan atau klarifikasi terkait program ketahanan pangan hewani berupa ayam tahun anggaran 2022-2023, hari ini (9/1/24),” ujarnya pada saat itu di halaman Polsek Tapung.

Pemanggilan berdasarkan informasi laporan unit Reskrim -tipikor (2/1/24) lalu, sempat jadi trending topik pembahasan , dimana seluruh Kades diperiksa terkait penyelenggaraan ketahanan pangan hewani berupa ayam TA 2022- 2023,hal itu dilakukan berdasarkan surat perintah penyidikan (2/1/24).

Namun, endingnya terkesan senyap tidak ada ujungnya hingga sekarang terlihat kondusif.Sehingga patut diduga  pemanggilan seluruh Desa (Kades)tak lain modus jadi peluang mengakomodir penyediaan Ketapang dari perusahaan penyedia ayam (vendor)hingga kemasyarakat untuk anggaran tahun 2024 ini.

Salah Kades Tapung Raya saat ditanya apa ending  pemeriksaan oleh Polres Kampar terkait Ketapang menyampaikan hal itu dilakukan diduga demi mengetahui dari mana sumber ayam demi tujuan melakukan kaloborasi  pada program Ketapang selanjutnya.

“Endingnya, orang itu bilang ini merugikan keuangan Negara,mereka cari sumbernya, itu aja alasannya,” jawabnya Kades dengan nada menghemat.

Sementara, pemegang tongkat komando Kapolres Kampar Polda Riau AKBP Ronal Sumaja ketika dikonfirmasi lewat pesan aplikasi WhatsApp terkesan memilih berdiam diri meski sudah membacanya, hingga berita ini diterbitkan. (Dh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *