Views: 1.4K
KETAPANG, JAPOS.CO – Pada hari Kamis Tanggal 12 Desember 2024 telah ditemukan sebuah paket pekerjaan jalan rabat beton yang sangat miris sekali berkualitas rendah sistim dan tekhnisi dalam pengerjaannya reel dikerjakan asal jadi sehingga mutu kekuatan beton yang diciptakan oleh tim pengelola kegiatannya sangat diragukan terkait perbandingan Material Batu, Pasir dan Semen tak sesuai takaran dalam pencampurannya.
“Jelas sekali terlihat Proyek Jalan Rabat Beton yang berlokasi di Dusun Kepayang Rt.07/Rw.04 Desa Laman Satong Kecamatan MHU Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat ini sangat merugikan Keuangan Negara temuan ini bukan hoak namun nyata bahwa fisik jalan rabat beton yang baru dikerjakan ditahun 2024 Milik Pemeritahan Desa Laman Satong ini sangat parah sekali terlalu berlebihan mengirit semen sehingga campuran antara batu, semen dan pasir menjadi tak jelas terkesan dikerjakan asal-asalan alias asal jadi hanya material pasirnya saja yang begitu jelas terlihat banyak dipergunakan (dipakai) oleh Pelaksana Kegiatannya, artinya Dana DD yang Silpa tahun 2023 dikerjakan tahun 2024 yang berjumlah Ratusan Juta itu kuat diduga sangat mubazir, sarat demi ingin mendapatkan keuntungan yang begitu besar dengan kata lain mau seperti apapun jadinya jalan rabat beton itu tak jadi persoalan yang penting bukti fisiknya ada dan jika ada temuan dari Pihak Dinas yang terkait maupun APH itu gampang saja hukum mudah diatur,” kata SY dengan nada serius dan tegas menyampaikan temuannya ini kepada Japos.co Jum’at (13/12).
Dilokasi temuan pengerjaan jalan rabat beton yang berlokasi di Kecamatan MHU Dusun Kepayang Rt.07/Rw.04 Desa Laman Satong ketika melakukan penelusuran SY didampingi oleh Ketua Korcam LAKI Kecamatan dan mendapati warga serta Tokoh Masyarakat setempat.
Kemudian SY mengantongi dokumentasi Foto dan Vidio serta ocehan keterangan dari Tokoh Masyarakat saat dirinya berada dilapangan (lokasi) proyek jalan rabat beton tersebut Lalu disampaikannya kepada Japos.co pada hari Jum’at Tanggal 13 Desember 2024.
Proyek Jalan Rabat Beton milik pemeritahan Desa Laman Satong jelas dikerjakan asal jadi dengan kualitas rendah dibawah 10% saja hanya pasir yang banyak dipergunakan dibanding penggunaan semen, bahkan hampir menyeluruh diatas dipermukaan betonnya menyebar butiran pasir yang memerah kelihatan ditambah lagi kerusakan telah bermunculan dimana-mana tentu ini akibat dari campuran yang kebanyakan pasirnya dibanding semen dan batu,
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Tokoh Masyarakat dan Korcam LAKI Kecamatan MHU (Gustian) bahwa memang benar jalan rabat beton yang baru dikerjakan ini sangat kebanyakan pasir dan akibatnya seperti inilah jadinya jangankan kendaraan roda empat untuk roda dua saja yang dipergunakan mengangkut buah sawit nantinya dijamin jalan beton ini tidak akan kuat jika digilas atau dilalui kendaraan yang bermuatan beban berat, buktinya kita berjalan saja saat ini ketika tersandung kaki betonnya sudah terkelupas tanggal,” terang Tokoh Masyarakat yang didampingi oleh Korcam LAKI (Gustian) kepada SY Kamis (12/12).
“Bukan hanya campuran batu, semen dan pasirnya saja yang membuat kami warga Rt.07/Rw.04 Dusun Kepayang merasa sangat kecewa, akan tetapi tekhnis pekerjaan awalnya yang mereka kerjakan yang menjadi sorotan dan pertanyaan bagi kami bahwa pengupasan (pembersihan) bagian dasarnya terkait rerumputan kasar dan kayu-kayu baik yang kecil maupun besar yang ada dibawah coran beton ini tidak ada yang dibersihkan atau dibuang bahkan langsung ditimpa begitu saja dengan adukan semen, tentu kuat menambah kecurigaan kami bahwa jalan rabat beton Milik Desa Laman Satong ini tidak akan lama mampu bertahan dan ketika kayu yang ada didalam coran semen ini busuk maka bidang jalan betonnya ini juga akan mudah terikut menjadi busuk serta hancur,” ujar Tokoh Masyarakat setempat yang didampingi Gustian Korcan LAKI kepada SY lalu disampaikan kepada Japos.co Jum’at (13/12).
Kemudian dikatakan SY bahwa dirinya sudah melakukan konfirmasi kepada Kades Laman Satong pada hari Kamis 12 Desember 2024 dan menurut Kades bahwa, “Penggunaan Dana Silpa tahun 2023 itu sudah tidak ada masalah lagi semua sudah dilakukan dan terselesaikan dengan baik dan benar, memang Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) tahun berkenaan, yaitu selisih antara Surplus/defisit anggaran dengan pembiayaan netto ini merupakan Silpa 2023 namun direalisasikan ditahun 2024,
Sesuai diklarifikasi di Kecamatan itu bahwa Dana DD yang Silpa tahun 2023 yang dikerjakan ditahun 2024 yang berlokasi di Dusun Kepayang Rt.07/Rw.04 Desa Laman Satong Kecamatan MHU Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat harus selesai dan sudah tidak ada masalah lagi,” kata Kades Laman Satong kepada SY Kamis (12/12) lalu disampaikan kepada Japos.co Jum’at (13/12).
“Terkait Permasalahan Dana Silpa tahun 2023 ini yang dikerjakan ditahun 2024 yang menurut Kades tidak ada masalahnya lagi ini, namun kenyataannya dalam penggunaan Dana Silpa yang dibangunkan ke pekerjaan jalan rabat beton di Dusun Kepayang tersebut kuat diduga adanya penyimpangan anggaran terkait bahan material batu, semen dan pasir bahwa jalan rabat beton yang baru dibangun yang sedang dikerjakan itu sangat kebanyakan pasir dan artinya mengurangi bahan material semen jelas terlihat secara nyata,” tutup SY kepada Japos.co Jum’at (13/12).
Untuk itu terkait permasalahan jalan rabat beton yang mempergunakan Dana Silpa tersebut dan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Korcam LAKI Gustian dan Tokoh Masyarakat serta SY dengan tegas meminta kepada Pihak Dinas yang berkaitan dengan Pemerintahan Desa termasuk APH dan serta Kejaksaan Negeri Ketapang agar segera mengaudit untuk memeriksa Proyek Dana Silpa 2023 yang dikerjakan ditahun 2024 tersebut.
Hingga berita ini terbit terkait permasalahan yang dimaksud yang dikatakan SY, Korcam LAKI Gustian dan Tokoh Masyarakat tersebut, baik yang berhubungan dengan Pemerintahan Desa Tim TPK maupun Kades Laman Satong sejauh ini belum dapat terhubungi oleh Japos.co namun pengembangan data masih terus berlanjut.(M HARISY).