Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESumatera Utara

Tiga Calon Ephorus HKBP Hindari “Ingot-Ingot”

×

Tiga Calon Ephorus HKBP Hindari “Ingot-Ingot”

Sebarkan artikel ini
Tiga Calon Ephorus HKBP Periode 2024-2028, sebelah kiri Dr.Viktor Tinambunan, tengah Dr.Roida Situmorang dan kanan Maulinus U.W Siregar,MTH yang akan bertarung di Sinode Godang, Sipoholon, Tarutung, 2-8 Desember 2024.

Views: 1.5K

SAMOSIR, JAPOS.CO – Sebanyak 1.741 orang utusan Sinode Godang (Musyawarah Besar) akan memilih tiga calon Ephorus dan Sekjen serta tiga orang Kepala Departemen (Kadep) Diakonia, Marturia dan Kanonia—termasuk memilih  32 orang  dari 101 calon Praeses HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Periode Tahun 2024-2028 di Sipoholon, Tarutung, Sumatra Utara pada 2-8 Desember 2024.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Ketiga calon Ephorus itu adalah; Pendeta Resort HKBP Taman Mini, Jakarta Timur, Maulinus Ulises Wellin Siregar, M.TH, Pendeta Resort HKBP Menteng, Jakarta Pusat, Dr. Roida Situmorang dan Sekjen HKBP, Dr. Viktor Tinambunan.

Jenderal TNI Luhut Binsar Panjaitan yang juga Tokoh Nasional berharap agar dalam pemilihan Ephorus tidak ada “ingot-ingot” seperti dalam Pilkada. “”Pemilihan itu harus benar-benar murni mencerminkan demi kepentingan kemajuan jemaat HKBP,” tegas Luhut kepada wartawan, baru-baru ini.

Dari ketiga calon tersebut disebut-sebut Pdt Maulinus merupakan calon kuat menjadi Ephorus, karena dari jumlah pemilih, sedikitnya 900 orang pemilih merupakan pemilih militansi yang menginginkan adanya perubahan dalam pelayanan jemaat atau umat, serta sentralisasi keuangan HKBP bukan untuk kepentingan pribadi.

Para pendeta dan sintua (parhalado) se-Kabupaten Samosir yang diutus untuk memilih calon pemimpin gereja terbesar itu, hari ini berangkat ke Sipoholon, Tarutung. “Kami siap memilih calon Ephorus—termasuk Sekjen, dan para Kadep,” kata salah satu Sintua mendampingi Pendeta kepada wartawan Japos.Co di Simanindo, Samosir, Minggu (1/12).

“Saya tidak akan menekan dan menggunakan jabatan atau kekuasaan, jika  terpilih menjadi Eporus, tapi melayani dan membangun HKBP lebih baik lagi kedepan. Bertobalah, tidak baik balas dendam demi kepentingan kelompok. Mutasi pendeta bukan sebuah jalan supaya bungkam, tapi mendorong kita untuk melayani dan membangun gereja,” kata Maulinus kepada wartawan, baru-baru ini.

Maulinus juga sangat prihatin melihat  jemaat yang hadir dalam kebaktian Minggu hanya berkisar 30 persen dari jumlah jemaat HKBP se-Indonesia sekitar 3 juta orang. Lalu, 70 persen lagi kemana? Inilah menjadi tanggungjawab kita bersama dalam meningkatkan pelayanan Bersama- kepada jemaat, sehingga umat semangat untuk beribadah.

Marilah kita meninggalkan pola lama yang kerap mencederai  jemaat guna meningkatkan kepercayaan dan kesadaran para jemaat untuk selalu hadir dalam beribadah. “Saya mengajak teman-teman pendeta yang kini berjumlah 2.000 orang untuk tetap semangat melayani jemaat di rumah maupun di gereja,” katanya.

Sementara itu, Pdt Roida Situmorang juga mengajak semua pimpinan gereja untuk lebih focus merawat, menjaga, melindungi , mendidik dan melayani umat dengan benar, tulus, dan berhati murni. “Pemimpin itu harus cakap, takut akan Tuhan, dapat dipercaya dan benci kepada suap,” tegas Roida.

Di sisi lain, Pd Viktor Tinambunan menhyebutkan, jumlah jemaat HKBP se-Dunia berkisar 6,5 juta orang dan jumlah pendeta berkisar 3.000 orang. “Kalau saya ditunjuk untuk menjadi Ephorus, saya bersedia. Kediaaan saya, bukan karena memandang Ephorus posisi yang lebih tinggi, akan tetapi lebih pada pelayanan.”Prinsip pelayanan yang saya anut memenuhi apa yang ingin Tuhan capai, bukan untuk kepentingan pribadi saya,” ujar Viktor. (ULITAR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *