Views: 45
KETAPANG, JAPOS.CO – Upaya banyak dilakukan stakeholder pertanian dengan berbagai cara serta diberbagai tempat, salah satunya dengan memberikan sekolah lapang teknis budidaya tanaman, sekolah lapang merupakan kegiatan pembelajaran bagi pelaku utama dan kegiatan budidaya dengan langsung mempraktekan dilapangan dengan tujuan peningkatan pengetahun, keterampilan dan sikap (PKS) pelaku utama kegiatan pertanian.
Terdapat beberapa lokasi yang memiliki komoditas strategis yang harus dikembangkan dikarenakan banyaknya guna dari komoditas tersebut dan terbatasnya ketersediaan komoditas itu sendri, salah satu komoditas yang meiliki potensi sangat besar dalam pengembangan adalah padi merah.
Padi merah merupakan salah satu komoditas strategis yang berasal dari kecamatan simpang hulu dan perlu perhatian pemerintah dalam pengembangan komoditas ini agar tidak punah. komoditas ini memiliki keunggulan terutama kandungan bahan nutrisi dari bulir tersebut yang berguna untuk penderita diabetes serta harganya yang tinggi menjadikan komoditas ini sangat bermaanfaat dan sedang dicari terutama penderita diabetes.
Pelaksanaan kegiatan sekolah lapang komoditas strategis sudah dilkukan sejak bulan september dan pada tanggal 9 oktober di lokasi persawahan desa paoh concong kecamatan simpang dulu dilakukan penanaman padi merah, kegiatan ini dihadiri kelompok jabatan penyuluh pertanian kabupaten ketapang selaku fasilitator kegiatan sekolah lapang komoditas strategis, sekretaris camat simpang hulu, pj. kepala desa Paoh Concong, penyuluh Kecamatan Simpang Hulu dan petani pelaksana kegiatan sekolah lapang.
Pak F. Taena selaku Sekcam Kecamatan Simpang hulu mengatakan bahwa kegiatan sekolah lapang ini menjadi ajang pembelajaran petani pelaku utama dalam meningkatkan kapasitas diri petani, dalam kegiatan serupa ini apabila dari petani menginginkan alat dan mesin pertanian yang lebih baik, seperti alat tanam padi rice transplanter maka dapat diajukan melalui musrenbang desa, agar dapat terlihat usulannya dikecamatan.
“Kami berharap kedepannya kegiatan usaha tani padi dapat berkelanjutan dan lebih mudah karena sudah terdapat alat dan mesin pertanian. Pak Husni selaku fasilitatior kegiatan seklah lapang juga berharap kegiatannya semakin lebih baik kedepannya dan pertemuan sekolah lapang ini dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan selama semusim tanam,” tutupnya.(Syahrudin, SP MP PP Ahli Muda Kab Ketapang/ GUSTI)