Views: 3.2K
KETAPANG, JAPOS.CO – Telah terjadi ambruk jembatan sungai sarap yang lokasi persisnya terletak di Dusun Batu Kambing, Desa Petai Patah Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, Senin (11/11/2024) pukul 04:30.
Kejadian Ambruknya Jembatan sungai sarap itu spontan dipagi ini sehingga membuat terhambatnya arus aktivitas lalu lintas bagi pengguna jalan ketika ingin melintasi jembatan penghubung utama antar desa dan ke Kecamatan tersebut.
Menurut informasi yang didapat dari warga setempat yang disampaikan kepada Japos.co pada hari Senin (11/11) jam (08:20) lewat pesan WhatsApp dikatakannya bahwa, “Jembatan Sungai Sarap RT.12 Dusun Batu Kambing Desa Petai Patah ditempat kami ini memang sangat tidak sesuai dan berstandar Kabupaten, Provinsi maupun Pusat atau Nasional sehingga sangat rawan dan miris sekali untuk dilalui butuh ekstra hati-hati ketika hendak melewati jembatan tersebut, kejadian Ambruknya jembatan ini disamping akibat dari curah hujan namun kuat diduga diakibatkan dari rutinnya aktivitas kendaraan roda empat (truk) yang bermuatan melebihi kapasitas terutama aktif dalam mengangkut kayu-kayu yang dilakukan oleh para pengusaha-pengusaha kayu yang semau-maunya memuat ritan mereka yang setiap hari bahkan setiap saat tanpa memikirkan keadaan jembatan yang akan dilaluinya itu,” kata Warga RT.12 Dusun Batu Kambing kepada Japos.co Senin (11/11).
Kemudian salah seorang tokoh yang ditokohkan di Desa Petai Patah Kecamatan Sandai juga mengatakan bahwa, “Jembatan Sungai Sarap ini sudah kerapkali diperbaiki namun oleh karena hanya sebatas perbaikan hasil dari swadaya masyarakat dan kerjasama dengan pihak perusahaan, jadi jembatan penghubung itu hanya sekedar direnovasi saja, artinya jembatan itu tak bisa diukur standar kekuatannya apalagi untuk rutin dilewati kendaraan truk angkutan kayu yang bermuatan melebihi ukuran Kapasitas yang mereka muat,” kata Tokoh Masyarakat Desa Petai Patah yang enggan disebut namanya kepada Japos.co Senin (11/11).
Tokoh Desa Petai Patah ini juga mengatakan bahwa, “Setiap kali Musrembang Kecamatan selalu diajukan kalau Ndak salah sudah 3 kali diajukan bahkan setiap kali Musrembang tak luput selalu dibahas dan diajukan, padahal jembatan ini adalah milik Pemerintah Kabupaten (Dinas Pekerjaan Umum) Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat namun sejauh ini belum pernah tersentuh anggaran untuk perbaikannya, Padahal merupakan jembatan penghubung yang sangat utama antar desa kedesa menuju Kecamatan dari Kecamatan Sandai ke Kecamatan Hulu Sungai akan tetapi kenapa kok Pemerintah tak ada niat untuk perhatian terhadap Jembatan Sungai Sarap Dusun Batu Kambing yang menjadi prioritas utama setiap saat aktif dilalui oleh semua lapisan masyarakat tersebut,” ujar Tokoh Masyarakat tegas dan jelas kepada Japos.co Senin (11/11).
Untuk itu terkait permasalahan ambruknya Jembatan Sungai Sarap ini Warga setempat dan Tokoh Masyarakat Desa Petai Patah mengatakan Kuat diduga Jembatan itu ambruk akibat dari ulah penguasa pengusaha kayu yang aktif mengangkut muatan melebihi kapasitasnya sehingga Jembatan yang tak berstandar nasional itu menjadi rentan akibat dari ulah truk roda empat atau roda enam milik mereka tersebut sehingga pondasi dan timbunan tanah yang ala kadarnya itu menjadi ambruk ketika tertimpa datangnya curah hujan.
Terkait permasalahan yang dimaksud tersebut, Warga dan Tokoh Masyarakat meminta kepada APH (Aparat Penegak Hukum) dan pihak yang terkait lainnya agar segera menindak lanjuti atas pemberitaan ini supaya mengaudit memeriksa setiap kendaraan truk yang telah kami duga bahwa, para penguasa pengusaha yang aktif memuat kayu angkutannya yang melebihi kapasitas ritannya ini mendapat teguran dan sanksi sesuai peraturan yang ada.
Hingga berita ini diterbitkan terkait permasalahan tersebut, Tokoh Masyarakat meminta dengan tegas kepada Pemerintah serta Dinas Instansi yang berkaitan dengan Jalan dan Jembatan tersebut.
“Agar bisa meluangkan waktu dan fikirannya untuk membahas penganggaran terhadap Jembatan Sungai Sarap yang ada di Dusun Batu Kambing Desa Petai Patah Kecamatan Sandai yang menjadi sarana utama antar Desa dan Kecamatan yang sangat mengkhawatirkan tersebut,” tutur Warga setempat dan tutup Tokoh Masyarakat Desa Petai Patah kepada Japos.co Senin (11/11).(M HARISY).