Views: 386
DEPOK, JAPOS.CO – Pemerintah Kota Depok terus berupaya meningkatkan kesehatan remaja putri melalui program inovatif Kampung Sehat Bebas Anemia atau Kampung SAE. Program ini ditujukan untuk mengatasi masalah anemia pada remaja putri, atau yang disebut rematri, dengan memaksimalkan cakupan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Inisiatif ini digagas oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Zakiah, dan akan dimulai di Kelurahan Jatimulya sebagai proyek perdana.
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami oleh remaja putri, yang bisa berdampak pada aktivitas belajar dan kualitas hidup mereka. Pemkot Depok, melalui Dinas Kesehatan, berusaha menciptakan perubahan melalui Kampung SAE sebagai model kampung yang mendukung pola hidup sehat untuk remaja putri. Kampung ini akan berperan sebagai pusat edukasi, sosialisasi, dan dukungan dalam konsumsi TTD serta makanan bergizi.
“Kami sudah melakukan sosialisasi di Kelurahan Jatimulya pada Selasa (5/11) lalu untuk memperkenalkan konsep Kampung SAE kepada masyarakat dan menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mencegah anemia pada remaja putri,” ujar Zakiah, Jumat (8/11/24).
“Kami juga menyampaikan pentingnya peran komunitas dalam mendukung perilaku sehat dan pemahaman tentang kebutuhan gizi bagi remaja,” tambahnya.
Zakiah menjelaskan bahwa keberhasilan Kampung SAE sangat bergantung pada dukungan aktif dari berbagai stakeholder dan elemen masyarakat di wilayah tersebut. Dukungan ini penting untuk memastikan keberlangsungan program, khususnya dalam mengedukasi rematri mengenai pentingnya konsumsi TTD serta makanan bergizi seimbang. Dengan keterlibatan komunitas, diharapkan Kampung SAE dapat menjadi contoh bagi kelurahan lainnya di Depok.
“Kampung SAE memerlukan kolaborasi semua pihak, termasuk aparat kelurahan, sekolah, dan tentunya para orang tua dan kader remaja. Semakin banyak yang peduli, semakin efektif juga program ini dalam memberikan dampak positif,” tegas Zakiah.
Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan di Kampung SAE Jatimulya adalah melatih kader remaja sebagai duta SAE. Para kader ini akan dibekali pengetahuan mengenai anemia dan pentingnya konsumsi TTD, sehingga mereka bisa menjadi pelopor perubahan dalam lingkungan sosialnya. Para duta SAE diharapkan dapat menyebarluaskan informasi kepada teman sebaya, meningkatkan kesadaran, dan menginspirasi remaja putri lainnya untuk lebih peduli pada kesehatan mereka.
“Kami tidak hanya melakukan sosialisasi, tetapi juga memberi pelatihan kepada para kader remaja di Jatimulya sebagai duta SAE. Mereka akan menjadi garda depan untuk mengajak teman-teman mereka mengonsumsi TTD secara rutin,” jelas Zakiah.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga akan membangun Anemia Center, yakni pusat layanan yang memberikan informasi, skrining, serta pendampingan kesehatan bagi remaja putri. Di sini, rematri dapat melakukan pemeriksaan kesehatan terkait anemia dan mendapatkan saran mengenai pola makan dan konsumsi suplemen.
Zakiah berharap bahwa Kampung SAE ini akan berhasil menciptakan perubahan nyata pada pola hidup rematri di Depok. Anemia bisa dicegah dengan perubahan perilaku, dan Kampung SAE dirancang agar remaja putri lebih sadar akan pentingnya menjaga kadar darah yang sehat.
“Kami berharap, dengan adanya Kampung SAE ini, konsumsi TTD bisa menjadi bagian dari kebiasaan rematri di Depok. Semoga program ini dapat menginspirasi kelurahan lain untuk melakukan hal yang sama dan dapat mengubah perilaku remaja putri dalam menjaga kesehatan mereka,” tutup Zakiah.
Kampung SAE di Jatimulya diharapkan menjadi pelopor dan model bagi kelurahan lain di Depok. Pemerintah Kota Depok optimis bahwa program ini dapat meningkatkan kualitas hidup rematri dengan menurunkan angka anemia, yang menjadi tantangan kesehatan remaja di Indonesia. Selain itu, program ini menunjukkan komitmen Pemkot Depok dalam menciptakan generasi sehat yang akan menjadi masa depan kota.
Dengan peluncuran Kampung SAE, Depok kini menjadi salah satu kota di Indonesia yang menunjukkan inovasi nyata untuk kesehatan masyarakat. Kampung SAE hadir sebagai langkah kecil namun berarti menuju masyarakat yang lebih sehat, sejahtera, dan berdaya dalam menjaga kesehatan sejak usia remaja.(Joko Warihnyo)