Views: 139
DEPOK, JAPOS.CO – Rangkaian kegiatan “Muda Kawal Pilkada 2024” yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) bersama Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI, dan bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok, berhasil menarik perhatian mahasiswa UI. Puncak kegiatan ini adalah Town Hall Meeting, sebuah forum interaktif di mana para calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok untuk Pilkada 2024 memaparkan program kerja mereka di hadapan ratusan mahasiswa dan dosen.
Bertempat di Gedung Mochtar Riady, Kampus FISIP UI, Jumat (08/11/2024), Town Hall Meeting ini dihadiri oleh dua pasangan calon (paslon): nomor urut 01, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi (Imam-Ririn), dan nomor urut 02, Supian Suri-Chandra Rahmansyah (SS-Chandra).
Acara tersebut dimulai pukul 13.00 WIB dan diawali dengan sambutan oleh Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, dan Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah. Dalam sambutannya, Prof. Aji mengungkapkan harapannya agar forum ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menguji gagasan dan program yang ditawarkan oleh para kandidat.
Dalam debat tersebut, paslon nomor urut 01, Imam-Ririn, membuka presentasi mereka dengan menyoroti program-program unggulan yang telah berhasil dijalankan selama masa kepemimpinan Imam sebagai Wakil Wali Kota Depok.
Imam memaparkan pencapaian dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Salah satu program utama mereka adalah “Satu Keluarga, Satu Sarjana,” yang menawarkan beasiswa bagi lulusan SMA dari keluarga kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Imam menekankan bahwa program-program yang telah berjalan akan dilanjutkan dan diperkuat jika mereka terpilih kembali.
Di bidang kesehatan, Imam mengedepankan program Universal Health Coverage (UHC) yang memungkinkan seluruh warga Depok memperoleh layanan kesehatan hanya dengan menunjukkan KTP.
“Dengan UHC, kami ingin memastikan bahwa seluruh warga Depok mendapat akses layanan kesehatan tanpa memandang status ekonomi,” ujar Imam, yang merupakan politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ririn Farabi, calon wakilnya, menambahkan bahwa program pemberdayaan perempuan dan keluarga juga menjadi prioritas, termasuk dukungan bagi perempuan wirausaha, single parent, serta para lansia.
Di sisi lain, pasangan nomor urut 02, Supian-Chandra, menyampaikan kritik terhadap pemerintahan saat ini, yang menurut mereka masih memiliki banyak kelemahan, terutama dalam mengatasi isu-isu krusial bagi masyarakat Depok.
Supian, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, menyoroti masalah kemacetan, pengelolaan sampah, dan tata kelola penerimaan siswa baru sebagai beberapa isu yang belum terselesaikan.
Ia menilai bahwa pemerintahan saat ini kurang berkomunikasi dengan berbagai elemen masyarakat dalam mencari solusi bagi permasalahan-permasalahan tersebut.
“Banyak kebutuhan prioritas masyarakat yang seharusnya diatasi, tetapi justru sering kali terabaikan. Kami berkomitmen untuk bekerja dengan menjalin sinergi lebih luas, tidak hanya dengan satu kelompok, tetapi juga melibatkan berbagai komponen masyarakat,” ungkap Supian.
Forum debat ini menjadi ajang bagi para mahasiswa FISIP UI untuk menyampaikan pertanyaan kritis dari perspektif masing-masing disiplin ilmu. Keterlibatan mahasiswa dalam acara ini tidak hanya memberikan mereka kesempatan untuk lebih memahami visi dan misi para kandidat, tetapi juga melatih mereka untuk terlibat aktif dalam proses demokrasi.
Selesai acara, Prof. Aji menyatakan bahwa kolaborasi antara FISIP UI dan PWI Kota Depok dalam ajang seperti ini akan terus dilanjutkan. “Keterlibatan PWI dalam mengawal proses Pilkada ini memberikan dimensi jurnalistik yang sangat berharga bagi para mahasiswa dan masyarakat,” ujarnya.
Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah, mengapresiasi kesempatan tersebut dan berharap kegiatan serupa dapat terus berlangsung sebagai bagian dari edukasi politik masyarakat. “Kami, dari PWI Kota Depok, berterima kasih atas kesempatan ini. Ini adalah langkah positif dalam mengawal proses demokrasi di Kota Depok,” tutup Rusdy.