Views: 1.2K
CIAMIS, JAPOS.CO – Produk kerajinan dari bahan limbah akar kayu jati dari Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis berhasil menembus pasar ekspor terutama Malaysia dan Jepang.
Ketua kelompok Ekonomi Kreatif Kecamatan Banjaranyar, Agus mengatakan kerajinan yang memanfaatkan akar kayu jati (tectona grandis) ini merupakan usaha kreatif yang mengembangkan produk asli dan menerima pesanan sesuai kebutuhan konsumen. “Kami membidik pasar ekspor di antaranya melalui marketplace dan pameran, sejak tiga tahun lalu mendapatkan permintaan rutin dari pembeli kami di Singapura, Malaysia dan Jepang,” katanya saat ditemui japos.co di ajang pameran kepemudaan di Alun – alun Ciamis, Selasa (29/10).
Menurutnya, peminat lokal juga cukup tinggi terhadap kerajinan limbah jati hasil produksi rumahan warga Banjaranyar yang mengusung produk unik, bahan alami, dan harga bersahabat. Dalam pameran kepemudaan tahun lalu misalnya, Agus mendapatkan banyak pesanan dari sejumlah hotel, dan restoran yang kemudian menjadi promosi efektif bagi produknya.
Kata dia, kini banyak reseller dari Bali dan Singapura yang kemudian mengambil produk atau pesan desain khusus langsung ke Banjaranyar. Ia berharap keikutsertaan dalam pameran kepemudaan yang ketiga ini mampu memperluas pasar baik lokal maupun pembeli yang datang dari mancanegara.
Terkait pasokan bahan baku akar jati, Agus mendapatkan secara legal dari tempat lahan pemotongan kayu (TPK) milik Perhutani serta dari lahan warga di lingkungan Banjaranyar dan sekitarnya. “Kami mendapatkan akar yang sudah usang dan tak termanfaat dari lahan kebun milik warga yang sudah lama ditebang dan akan ditanam bibit yang baru,” katanya.
Limbah akar jati ini dibuat dengan tangan (hand made) menggunakan alat gerinda dan bubut secara manual menjadi jam dinding, mangkok, sendok, garpu, tempat salad, talenan, asbak, tatakan gelas, roll pan, dan berbagai peralatan dapur serta pernik keperluan rumah.
Agus mengungkapkan setiap bulan memerlukan 6-8 meter kubik akar jati untuk memproduksi sekitar 8. 000 buah yang terdiri 120 jenis kerajinan. Kelompok ekraf yang ada di 9 desa di Kecamatan Banjaranyar bersama sejumlah UKM ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Pemuda dan Olahraga mengikuti pameran kepemudaan di Alun – alun Ciamis sejak tiga tahun lalu. ” Kendala kami beserta para pengrajin lainya untuk saat ini masih terkendala dengan modal dan peralatan untuk produksi. Kami sangat berharap ada bantuan dari pihak pemerintah, baik itu berupa peralatan atau pun berbentuk uang untuk modal,” ungkapnya.
Pameran Kepemudaan
Sementara itu berdasarkan pantauan japos.co, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis, H. Andang Firman Triyadi, secara resmi membuka Pameran Kepemudaan 2024 yang berlangsung di Alun-Alun Ciamis Senin (28/10).
Acara ini dihelat setelah pelaksanaan upacara peringatan Sumpah Pemuda tingkat Kabupaten Ciamis, sebagai bentuk dukungan terhadap kreativitas dan inovasi para pemuda daerah.
Dalam sambutannya, Sekda Ciamis memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama kepada para pemuda yang memamerkan hasil karya mereka. “Saya menegaskan bahwa pameran ini bukan hanya sekadar ajang pamer, melainkan merupakan refleksi dari semangat dan peran aktif pemuda dalam pembangunan daerah. Terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya para pemuda, yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan Pameran Kepemudaan 2024 ini. Ini adalah bentuk kreasi, inovasi, dan karya nyata dari para pemuda Kabupaten Ciamis yang terus terlibat dalam aktivitas pembangunan,” tegas H. Andang.
Sekda Ciamis berharap pameran ini dapat menjadi langkah awal untuk mengembangkan pameran yang lebih besar dan berkelanjutan di masa depan. “Saya menekankan pentingnya dukungan terhadap produk-produk lokal yang dihasilkan oleh pemuda yang diharapkan dapat dikelola dan dikembangkan lebih lanjut. Mudah-mudahan di masa mendatang, pameran ini menjadi cikal bakal lahirnya produk-produk lokal yang memiliki nilai jual dan dapat memperkuat ekonomi masyarakat Ciamis,” pungkasnya. (Mamay)