Views: 737
DEPOK, JAPOS.CO — Empat tahun lalu, di tengah kesibukan Pilkada Kota Depok 2020, muncul kisah mistis yang masih menjadi perbincangan hangat hingga kini. Etty Maryati Salim, istri calon Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, mengalami kejadian ganjil saat tengah melakukan sosialisasi kampanye di lingkungan RT 05 RW 02, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Depok. Peristiwa yang terjadi pada Senin, 9 November 2020 itu membuat heboh warga sekitar dan menimbulkan tanda tanya besar.
Pada sore hari yang tampaknya biasa itu, Etty Maryati dengan penuh semangat menyampaikan visi, misi, dan janji kampanye pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono. Di hadapan warga yang sebagian besar adalah ibu-ibu setempat, Etty mengajak masyarakat untuk mendukung suaminya sebagai calon Wakil Wali Kota. Namun, momen bersejarah itu berubah mencekam ketika Etty tiba-tiba menyebut nama pasangan calon lain dalam pidatonya, seolah ada sesuatu yang mengendalikan ucapannya.
Ucapan Etty yang keliru sontak mengundang keheranan audiens. Warga mulai saling berbisik dan menatap satu sama lain dengan rasa penasaran. Etty yang sadar telah melakukan kesalahan berulang kali mengucapkan istighfar, terlihat sangat terkejut dan bingung. Meski ia mencoba memperbaiki ucapannya, gangguan tersebut justru makin kuat, hingga ia sulit menyebutkan nomor urut suaminya, sesuatu yang seharusnya sudah sangat ia hafal.
Di tengah upaya koreksi itu, Etty akhirnya menangis dan berteriak, “Ini bukan saya!” Sontak suasana menjadi tegang. Para ibu yang awalnya hanya mendengarkan pidato kampanye kini mendekat, beberapa mencoba menenangkannya. Saksi mata, Rohimah, mengisahkan bahwa Etty terlihat tak seperti dirinya sendiri. “Dia bilang, ‘Ini bukan saya, ini bukan saya.’ Dia tak bisa melanjutkan,” tutur Rohimah dengan nada serius saat diwawancarai pada Selasa, 10 November 2020.
Melihat keadaan Etty yang semakin tak terkendali, sejumlah warga kemudian memutuskan untuk membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Mereka berharap agar Etty terbebas dari gangguan jin atau energi negatif yang mungkin menguasainya. Suasana pun semakin khusyuk dan hening ketika doa-doa dipanjatkan, tetapi Etty justru menangis lebih kencang sebelum dan sesudah melaksanakan salat. Aura yang menyelimuti tempat itu kian mencekam, meninggalkan perasaan tidak nyaman bagi semua yang hadir.
Kejadian bertambah dramatis saat listrik tiba-tiba padam, menciptakan keheningan yang semakin mempertebal atmosfer mistis. Warga yang terkejut langsung berbisik penuh waspada. Dalam kondisi setengah bingung, Etty memohon untuk segera pulang, tetapi secara aneh ia malah menyebut ingin pulang ke tempat yang bukan rumahnya, seolah ia berada di bawah pengaruh yang membuatnya kehilangan arah.
Peristiwa ini akhirnya menutup kampanye sore itu dengan nuansa yang tak biasa. Bagi masyarakat Depok, kejadian ganjil ini terus menjadi perbincangan selama bertahun-tahun, menjadi kisah mistis yang tak terlupakan dalam sejarah Pilkada Kota Depok. Hingga kini, cerita tersebut masih menyimpan tanda tanya besar di benak mereka yang menyaksikannya, menambah satu babak misteri di panggung politik tanah air.( Joko Warihnyo )