Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Tengah

Pendidikan Kejuruan Godog Kesiapan Kerja Peserta Didik

×

Pendidikan Kejuruan Godog Kesiapan Kerja Peserta Didik

Sebarkan artikel ini

Views: 50

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO –  Sebagai upaya untuk menyiapkan peserta didik siap bekerja, satuan pendidikan kejuruan Kota Pekaloangn, SMK Baitussalam menyelenggarakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertajuk kebekerjaan bagi ratusan siswa siswi kelas X, XI dan XII, selama 5 hari sejak 14-18 Oktober 2024, bertempat di gedung setempat.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Prasetyo Anik Pujiastuti, Kepala SMK Baitussalam saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/10/2024) menjelaskan bahwa P5 kali bertujuan untuk memberikan motivasi kepada peserta didiknya agar siap menghadapi tantangan ke depan dan menyiapkan cita-cita yang ingin mereka raih seperti apa.

Pada hari pertama hingga ketiga, pihaknya membekali peserta didik terkait gaya hidup berkelanjutan, tentang bagaimana untuk menjaga asupan gizi yang untuk mulai mengurangi dan berhenti mengkonsumsi fast food, sebab untuk meraih masa depan, mereka harus punya tubuh dan jiwa yang sehat dan semua itu dimulai dengan menjaga pola makan dengan konsumsi makanan yang baik, tidak perlu mahal akan tetapi bergizi dan bermanfaat untuk tubuh mereka.

Pada hari keempat, menghadirkan narasumber dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan dari praktisi pendidikan. Dan pada hari kelima, SMK Baitussalam mengundang seluruh orang tua kelas X-XII untuk mengikuti kegiatan parenting.

“Alhamdulillah anak-anak luar biasa kalau selama ini, anak-anak bertemu dan belajar dengan bapak ibu guru, guru tamu dari industri tapi ini kali ini berkaitan dengan kebekerjaan sehingga yang kami undang adalah motivator untuk memberikan motivasi bahwa mereka harus siap ke depannya, cita-cita yang ingin mereka raih seperti apa, untuk anak SMK biasanya mereka adalah anak yang cenderung ingin bekerja maka dengan tema ini apa yang harus persiapkan harapannya bisa lebih baik lagi,” bebernya.

Ia menyebutkan bahwa terkait serapan kerja di SMK Baitussalam sejak 2023 sampai dengan 2024 ini terserap hingga 100 persen. SMK Baitussalam memiliki 4 jurusan antara lain Desain Komunikasi Visual (DKV), busana, akuntansi dan pemasaran, untuk saat ini disebutkan Prasetyo jumlah siswanya ada sebanyak 368 anak.

“Di tahun ini kami menitikberatkan pada kualitas pembelajaran, SDM guru setiap saat kami asah, dalam 1 tahun ada 18 kegiatan workshop yang dilaksanakan dan diikuti guru pendidik dan pihaknya mengundang guru tamu untuk peserta didiknya dari industri, kepolisian, praktisi, kesehatan.

Dirinya menambahkan bahwa kedepan harapannya anak didiknya lebih bisa menghadapi tantangan yang luar biasa di zaman yang perkembang pesat ini, dengan banyaknya segala kemudahan mendapatkan ilmu dan teknologi.

“Akan tetapi, tidak hanya ilmu,  hard skill, soft skill tetapi berakhlak mulia perlu kami tanamkan. Kolaborasi pihak sekolah, siswa, orang tua, masyarakat di sekitar dan industri perlu kita pupuk  sehingga kedepan mereka akan siap menghadapi tantangan dengan tetap berakhlak mulia, ketaatan kepada Allah SWT selalu mereka pegang sebagai kunci untuk menjalani masa depannya,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Executive Apindo Kota dan Kabupaten Pekalongan, Erni Arsilowati yang hadir sebagai narasumber menjelaskan materi yang diberikan yakni informasi terkait proses daripada rekrutmen karena mereka akan menjadi fresh graduate yang akan terjun di dunia kerja, apa saja yang akan dibutuhkan ketika bekerja secara kompleks akan dijelaskan antara lain bagaimana membuat CV menarik, menjawab wawancara yang baik hingga etos kerja.

Erni mengatakan bahwa APINDO memandang bahwa secara umum semua SMK bagus karena peserta didik yang lulus punya kesiapan untuk bekerja secara hardskill, hanya saja pihaknya ingin kedepan SMK bisa memberikan pembelajaran terkait softskill.

“Mereka ini kebanyakan adalah generasi strawberry, mereka punya banyak kelebihan, mereka high technology tetapi kelemahannya mereka sering merasa insecure. Ini bertentangan dengan dunia kerja yang bisa disebut singkat, jelas, padat dan ini kurang terbiasa mereka hadapi, sehingga sangat penting sekolah mengasah soft skill dan memberikan motivasi secara masif kepada mereka,” pungkasnya.(sofi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *