Views: 1.7K
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Komisi Pemilihan umum Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu akan melaksanakan debat kandidat calon bupati dan wakil bupati Pikada serentak 2024 mendatang di kota Bengkulu dengan Alasan yang sangat klasik yaitu Tempat dan jaringan dan seolah-olah dibuat-buat.
Melihat keinginan KPU Mukomuko ingin meyelengarakan kegiatan debat kandidat bupati dan wakil bupati di kota Bengkulu mendapat kritikan dari ketua LP.K-P-K Komcab Mukomuko M Toha, dimana anggaran yang di sediakan melalui APBD Kabupaten Mukomuko untuk peyelengaraan Pemilu Mencapai Puluhan milyar ini terkesan tidak di nikmati secara utuh oleh Masyarakat kabupaten Mukomuko dalam proses pilkada tahun ini.
“Kita tahu anggaran yang di gunakan ini melalui APBD Mukomuko bukan APBD kota Bengkulu, apapun alasannya seyogyanya debat kandidat calon bupati dan wakil bupati itu harus di selengarakan di kabupaten Mukomuko bukan di kota Bengkulu, yang melilih nanti bukan warga kota Bengkulu melainkan masyarakat Kabupaten Mukomuko,” tegas Toha.
M Toha sangat menyayangkan sikap KPU Mukomuko melilih tempat debat kandidat di kota Bengkulu dengan berbagai alasan, dimana esensi debat itu sendiri menyebarluaskan profil, visi, dan misi, serta program kerja para Pasangan Calon kepada Pemilih dan Masyarakat, memberikan informasi secara menyeluruh kepada Pemilih sebagai salah satu pertimbangan Pemilih dalam menentukan pilihannya dan menggali lebih dalam dan luas atas setiap tema yang diangkat dalam kegiatan debat publik atau debat terbuka.
“Esensi debat adalah menghadirkan ide dan gagasan yang tidak saja memperkaya khasana demokrasi. Tapi juga menjadi penentu bagi masyarakat menentukan pemimpin untuk menahkodai Kabupaten Mukomuko kedepan. Tentu saja visi misi atau program kerja yang akan disampaikan oleh masing-masing pasangan calon tujuannya untuk memberikan pertimbangan kepada pemilih bisa menjatuhkan pilihannya di tempat pemungutan suara pada 27 November 2024 akan datang,“ ungkap M Toha.
M Toha Juga menyampaikan bahwa asas manfaat kegiatan debat kandidat ini harus bermaanfat serta memberikan edukasi untuk Masyarakat kabupaten Mukomuko, bukan sekedar ingin menghambur-hamburkan keungan negara saja.
“Kami akan terjun langsung mempertanyakan hasil debat kandidat yang akan di selengarakan dikota Bengkulu kepada Masyarakat kabupaten Mukomuko apakah mehamami atau mengetahui kegiatan hasil dari debat kandidat nanti yang diduga menelan anggaran ratusan juta,” sampai Toha.
“Dengan alasan di Kabupaten Mukomuko Lokasi debat tidak memadai, Jaringan tidak memadai. Kenapa KPU meminta masyarakat menyaksikannya melalui ,Live Streming Youtub, akun media sosial. Yang notabenenya juga mengunakan jaringan, kalau kendala jaringan, apakah masyarakat Kabupaten Mukomuko bisa mendengar dan melihat, kegiatan tersebut,“ kesal M Toha.(Jpr)