Scroll untuk baca artikel
BeritaTangerang

Proyek Stadion Mini Kelapa Dua Diduga Asal Jadi, Dinas Terkait Bungkam

×

Proyek Stadion Mini Kelapa Dua Diduga Asal Jadi, Dinas Terkait Bungkam

Sebarkan artikel ini

Views: 889

KABUPATEN TANGERANG, JAPOS.CO –  Proyek Stadion Mini Kelapa Dua yang baru selesai dibangun di Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, kini dalam kondisi memprihatinkan. Meskipun baru selesai pada akhir tahun 2023 yang dilaksanakan oleh CV. Kosong sembilan dengan anggaran Rp.9.715.000.000,00 , kualitas bangunan stadion ini diragukan dan diduga asal jadi. Atap stadion terlihat berkelok-kelok bak cacing kepanasan dan sebagian atapnya hilang , sedangkan lapangan rumput tampak seperti rumput liar.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Deki Kusumayadi, Kepala Bidang Bangunan Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang, tidak memberikan tanggapan ketika dihubungi terkait kerusakan yang terjadi pada stadion. Warga setempat mengungkapkan kekecewaan terhadap kurangnya pengawasan dari dinas terkait. Masir Sitanggang, seorang warga yang rutin berolahraga di stadion, mengatakan jika pengawasan dilakukan dengan benar, hasilnya tidak akan seperti ini. Ini uang rakyat.

Camat Kelapa Dua, Dadang Sudrajat, mengonfirmasi bahwa serah terima stadion telah dilakukan, namun menyatakan bahwa perbaikan kerusakan akibat cuaca buruk belum dilaksanakan oleh dinas.

“Kami sudah meminta perbaikan, mengingat pembangunan pasti memiliki masa retensi,” Dan menyarankan media untuk menanyakan ke dinas,ujarnya. Retensi adalah jumlah uang yang ditahan hingga pemenuhan kondisi tertentu dalam kontrak, biasanya berkisar antara 5–10% dari total harga kontrak.

Sitinjak, seorang purnawirawan polisi, juga menyoroti banyaknya kerusakan yang terjadi, seperti dinding yang retak dan jalan beton yang mulai rusak. Ia mempertanyakan keberadaan konsultan pengawas dan inspektorat yang seharusnya melakukan pengawasan sesuai dengan wewenangnya. “Coba bayangkan, jika saat menonton di tribun, atapnya runtuh. Siapa yang akan bertanggung jawab?” tanyanya.

Masyarakat berharap pihak terkait segera mengambil tindakan perbaikan dan meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Hingga berita ini diturunkan, Deki Kusumayadi belum memberikan tanggapan lebih lanjut.(bung) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *