Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

Penyuluh KB harus Menjadi Konten Kreator KIE Program Bangga Kencana

×

Penyuluh KB harus Menjadi Konten Kreator KIE Program Bangga Kencana

Sebarkan artikel ini

Views: 884

BANDUNG, JAPOS.CO – Dalam perkembangan teknologi informasi yang berbasis digital, para tenaga lini lapangan diharuskan mampu mengikuti perkembangan tersebut. Media Sosial sebagai salah satu media lini tengah yang mampu menjangkau ke masyarakat secara cepat dan murah sangat cocok untuk digunakan dalam melakukan KIE kepada masyarakat tentang Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Sebagai garda terdepan dalam Advokasi dan KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, diharuskan mampu untuk membuat konten melalui sarana media sosial.

Melihat tantangan tersebut, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat mengadakan kegiatan Workshop Konten Kreator Program Bangga Kencana secara daring kepada tidak kurang dari 2000 Tenaga Lini Lapangan se-Jawa Barat. “Melalui workshop ini diharapkan mampu untuk melakukan komunikasi , menyebarkan informasi, melakukan edukasi kepada masyarakat tentang Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting melalui media sosial dengan membuat inovasi metode penyuluhan berbasis digital.”, ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Santosa, SH dalam sambutan dan pembukaan kegiatan.

Dalam Workshop ini diberikan materi yang dapat membantu para tenaga lini lapangan untuk membuat konten dengan nara sumber yang berkompeten dibidangnya, yaitu dari Kementerian Kominfo RI, Mirza Sutrisno, M.Kom dengan judul Strategi Konten Media Sosial Instansi Pemerintah. Dan juga dari Dinas Kominfo Provinsi jawa Barat, Fajrin Maulany Syam, S.Ds dengan judul Membuat Konten Video Reels Instagram yang Keren dan Menarik.

Dengan adanya workshop ini diharapkan para tenaga lini lapangan mampu memahami dan mempraktekkan cara pembuatan media KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting berbasis media sosial. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *