Views: 954
CIMAHI, JAPOS.CO – Pemerintah Kota Cimahi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi terus berupaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam. Sebagai bagian dari langkah mitigasi, BPBD mengadakan Pelatihan Rukun Warga (RW) Tangguh Bencana yang dihadiri oleh 60 Ketua RW dari Kelurahan Melong, Cibeber, dan Cimahi di Aula Kecamatan Cimahi Selatan, pada Selasa (1/10).
Pelatihan ini bertujuan membentuk masyarakat yang tangguh bencana dan memiliki kemampuan mandiri dalam penanggulangan bencana. Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Cimahi, Mardi Santoso, yang membuka acara tersebut, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kewajiban pemerintah untuk memberikan edukasi tentang kesiapsiagaan bencana hingga ke tingkat RW.
“Pelatihan RW Tangguh Bencana ini adalah inovasi untuk memastikan kesiapsiagaan dipahami hingga ke level masyarakat terkecil, yakni rukun warga,” ungkap Mardi.
Ia juga menegaskan pentingnya kesiapan seluruh masyarakat Kota Cimahi dalam menghadapi berbagai potensi bencana guna meminimalisir risiko yang tidak diinginkan.
Mardi menambahkan bahwa sosialisasi dan edukasi kebencanaan akan terus dilakukan, termasuk di sekolah-sekolah, bekerja sama dengan TNI dan Polri.
“Pendidikan kewaspadaan bencana ini tidak hanya untuk masyarakat umum, tetapi juga di tingkat sekolah,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitrhriandi Kurniawan, menyampaikan bahwa pembentukan RW Tangguh Bencana sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi potensi korban jiwa saat bencana terjadi.
“Melalui perencanaan yang baik dan pelatihan yang terarah di tingkat RW, kita dapat memperkuat mitigasi bencana di lingkungan masyarakat,” jelasnya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat membagikan ilmu yang didapat kepada warga di lingkungan mereka, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih siap dalam menghadapi bencana.
Dengan langkah ini, Pemerintah Kota Cimahi berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mitigasi bencana.
(DEMAK GULTOM)