Views: 991
CIMAHI,JAPOS.CO – Penjabat Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, menghadiri sekaligus membuka acara Pembinaan Calon Pengantin yang mengusung tema “One Stop Service” di Wisata Alam Cimahi (WAC), Jl. Kolonel Masturi, Senin (30/9).
Acara ini dihadiri oleh 150 peserta calon pengantin dan diselenggarakan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi. Tujuan dari acara ini adalah memberikan pembekalan menyeluruh terkait kesiapan pernikahan dari berbagai aspek, termasuk kesehatan dan ketahanan keluarga.
Dalam sambutannya, Dicky Saromi menjelaskan bahwa program pembinaan calon pengantin kini telah tersedia secara online, berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, BKKBN Pusat, serta Dinas Kesehatan. Program ini dirancang untuk mempersiapkan calon pengantin, bukan hanya dari segi pemahaman tentang pernikahan, tetapi juga kesiapan kesehatan.
“Semua yang kita lakukan ini adalah untuk mempersiapkan calon pengantin tidak hanya dari sisi pemahaman pernikahan, tetapi juga dari aspek kesehatan. Sehingga nantinya mereka benar-benar siap untuk menjadi pengantin yang sehat, mampu merencanakan reproduksi dengan baik, serta melahirkan generasi yang sehat menuju generasi emas 2045,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dicky Saromi mengapresiasi antusiasme para peserta yang hadir dalam kegiatan ini, mengingat upaya menghadirkan mereka bukanlah hal mudah.
“Kehadiran 150 peserta ini luar biasa. Ini adalah hasil kerja keras dari DP3AP2KB yang telah mengimbau dan mengajak mereka untuk berpartisipasi. Kesadaran para calon pengantin untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental sangat patut diapresiasi,” tambahnya.
BKKBN Provinsi Jawa Barat turut hadir dan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya percepatan penurunan stunting dari hulu ke hilir. Calon pengantin diharapkan memiliki kondisi kesehatan yang optimal agar dapat melahirkan anak-anak yang sehat dan terhindar dari risiko stunting. BKKBN juga bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk memberikan pembinaan ketahanan keluarga, mengingat tingginya angka perceraian di Kota Cimahi.
“Melalui program ini, calon pengantin diharapkan lebih memahami cara menjalani rumah tangga yang harmonis, mendidik anak dengan baik, sehingga anak-anaknya tidak mengalami stunting,” ujar perwakilan BKKBN.
Calon pengantin juga menjalani skrining kesehatan untuk memeriksa kadar hemoglobin (HB). BKKBN mengimbau calon pengantin yang memiliki kadar HB rendah, yakni di bawah 11, agar didampingi oleh petugas dan mengonsumsi tablet penambah darah untuk mencegah risiko selama kehamilan dan melahirkan.
Selain itu, calon pengantin juga diperiksa kesehatannya untuk mendeteksi penyakit menular seperti HIV, Hepatitis, dan sifilis. Pemeriksaan ini dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, dan bagi yang memenuhi syarat akan menerima sertifikat kesehatan.
Untuk mempermudah calon pengantin yang tidak bisa hadir secara tatap muka, BKKBN juga meluncurkan aplikasi “Kelas Pembinaan Online Calon Pengantin” (Kelabicatim). Aplikasi ini menyediakan materi pembinaan yang meliputi pengetahuan dari Kementerian Agama, Dinas Kesehatan, hingga pencegahan stunting, dengan dukungan dari berbagai agama yang ada di Indonesia.
Dicky Saromi berharap, melalui kegiatan ini, calon pengantin lebih siap secara fisik dan mental, serta mampu membangun keluarga yang bahagia dan sehat.
“Semoga para peserta semakin memahami dan siap untuk menjalani kehidupan berkeluarga yang harmonis dan mampu melahirkan generasi yang berkualitas,” tutupnya.(DEMAK GULTOM)