Views: 921
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Persoalan infrastruktur jalan di kabupaten Simalungun masih hangat di soroti warga, tak ayal merebaknya isu bahwasanya dalam perbaikan jalan kabupaten tergantung arah dukungan pada pilkada yang akan berlangsung beberapa bulan kedepan, bahkan adanya kabar di gagalkannya program marharoan bolon hanya karena salah satu pengusaha setempat yang di indikasikan mendukung calon bupati non petahana.
Adapun program marharoan bolon yang di gagalkan untuk upaya konsolidasi perbaikan jalan yang berada di Nagori Saribu Asih sampai ke Tangga Batu kec. Hatonduhan. Dimana keadaan jalan tersebut sudah rusak parah, dan menjadi keluhannya masyarakat yang melintasi jalan besar Tangga Batu tersebut.
Hal itu terjadi di saat terbentuknya panitia marharoan bolon di kecamatan Hatonduhan,dan sesuai kesepakatan telah terpilih struktur kepanitiaannya sebagai berikut,ketua Gintoni Manurung warga Saribu Asih, Sekretaris bapak Juniar Sialagan dan Anju Irwansya Sialagan SE sebagai bendahara warga nagori Tangga Batu.
Awalnya pada tanggal 01 Agustus 2024 panitia marharoan bolon kecamatan Hatonduhan, menyampaikan undangan tentang koordinasi konsolidasi perbaikan jalan kabupaten dengan nomor 005/Pem/SA/2024, guna untuk mensosialisasikan kepada para pengusaha dan masyarakat untuk menggalang dana agar bisa bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Simalungun demi terlaksananya program marharoan bolon tersebut.
Sebelumnya dalam hal kepengurusan panitia marharoan bolon tersebut Pangulu Tangga Batu dan Pangulu Saribu Asih sepakat membuat keputusan nomor :400.10.1/SKB 2024 tentang Penerapan Susunan Panitia marharoan bolon tahun 2024 dan di ketahui oleh camat Hatonduhan, Ryan Fahrizal Pakpahan SIP.
Dan pada saat itu panitia marharoan bolon kecamatan Hatonduhan mendapat dukungan dari masyarakat dan pengusaha setempat, diantaranya sumbangan dari UD. Bonaro, UD. J Goel, UD Kembar, UD Miduk Jaya, UD Sipayung dan warga lainnya.
Tetapi aneh,karena pemerintah Kabupaten Simalungun justru tidak mendukung permohonan masyarakat dari Hatonduhan melalui program marharoan bolon yang sebelumnya program Bupati Simalungun Radiapo Hasiholan Sinaga saat aktif.
Dari pengakuan salah satu panitia marharoan bolon ke japos,Rabu (11/09/24) bahwa kegagalan tersebut dikarenakan tidak adanya sambutan dari pemerintah Kabupaten Simalungun itu sendiri, sesuai ucapan Juniar Sialagan kepada awak media.
“Sebenarnya kami sudah berharap kegiatan program marharoan bolon tersebut bisa di setujui Bupati Radiapo Hasiholan Sinaga, agar kami (Panitia- Red) bisa segera laksanakan. apalagi partisipasi penggalangan dana pada saat itu sudah terkumpul sampai puluhan juta, namun semua itu gagal karena tidak adanya dukungan dari pihak pemkab Simalungun itu sendiri.” ujarnya.
“Dan kegagalan tersebut membuat kami bingung, padahal perbaikan jalan tersebut adalah tanggung jawab pemkab, namun karena niat tulus kami ikut serta dalam perbaikan jalan tersebut semata demi kepentingan masyarakat umum, makanya kami menggalang dana dari masyarakat setempat,” lanjutnya.
“Kalau masalah apa yang menggagalkan itu saya pribadi tidak mengetahui, ketua panitia bilang yang bilang gagal, dari semua dana yang terkumpul akhirnya kami serahkan kembali kepada warga dan pengusaha setempat yang sempat memberikan sumbangan, tutur sekretaris panitia yang masih bingung,” ungkapnya.
Terpisah saat japos mengkonfirmasi terkait kegagalan proposal untuk program marharoan bolon kepada ketua panitia melalui pesan whatsapp,Rabu (11/09/24), tidak memberikan jawaban yang terang benderang.
“Biasalah kawan setiap program bisanya gagal kawan, udahlah kawan gak usah kita bahas itu, terkadang yang gimanalah,” sebut ketua panitia Gintoni Manurung.
Sementara saat Japos.co mengkonfirmasi ke Camat Hatonduhan, Ryan Pakpahan selaku pihak yang dianggap mengetahui dalam hal program marharoan bolon tersebut, Selasa (24/09/24) lewat pesan whatsapp, bungkam. (Rait)