Views: 245
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Sungguh tak diduga seorang publik figur bersikap kasar dan sempat menggeluarkan kalimat yang tidak enak didengar bahkan sikap seorang kepala yang tidak pantas bersikap kasar pada warganya, beujung ke penegak hukum.
Firdaus Lukman pekerjaan seharian menggantungkan hidupnya sebagai nelayan yang beralamat Jorong Aia Dadok, Kenegarian Manggopoh Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam Sumatera Barat, melaporkan pemimpinnya Bupati Kabupaten Agam DR H Andri Warman SSos, MM ke Polres Agam.
Ia membuat laporan pengaduan, pada saat itu Andri Warman sebagai Bupati Agam, berkantor Jl. Sudirman No.1 Lubuk Basung, Kabupaten Agam.
Penjelasan Firdaus Lukman saat dihubungi lewat pesan Whatshap, Selasa (24/9/2024) kronologi peristiwa yang dialaminya, berawal dari diskusi group WhatsApp Palanta Luhak Agam, pada Sabtu 21 September 2024, sekitar pukul 10.00 WIB, pada pukul 10.32 WIB.
DR H Andri Warman SSos MM menelpon Firdaus Lukman melalui panggilan WhatsApp, lebih kurang berbicara selama 16 detik.
Dalam pembicaraan tersebut, menurut pengakuan Firdaus Lukman, menyebut kata-kata, “Firdaus ambo (saya) ndak bajanji (tidak berjanji) (dengan) niniak-mamak. (Ninik mamak… Anjiang ..”, setelah itu telepon ditutup”, jelas Firdaus Lukman.
Pukul 10.44 WIB, Firdaus Lukman membalas dengan chat WhatsApp, dengan pertanyaan yang diajukan Firdaus Lukman “Apo (apa) maksud pak Bupati manyabuik (menyebut) ambo (saya) Anjiang .. tu pak?, mohon jalehan (mohon dijelaskan).”
Tutur Firdaus tersebut bertanda contreng biru. Karena tidak juga dibalas, pada pukul 16.07 WIB Firdaus mencoba memanggil kembali melalui panggilan WhatsApp, tapi tidak diangkat.
Atas kejadian Firdaus Lukman melaporkan DR Andri Warman, SSos MM ke Polres Agam untuk diproses sesuai dengan ketentuan dan hukum yang berlaku.
Hingga berita ini diturunkan DR Andri Warman SSos, MM belum bisa dikonfirmasi.(Yet) .
