Views: 1.1K
DEPOK, JAPOS.CO – Alun-Alun Wilayah Barat Depok yang terletak di kawasan Sawangan dan Bojongsari resmi dibuka untuk masyarakat. Fasilitas seluas 2,1 hektare ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas menarik, seperti jembatan gantung, hutan kota Setu Tujuh Muara, joging trek, dan area bermain. Proyek pembangunan ini menelan biaya sebesar Rp58 miliar, dan diharapkan menjadi destinasi baru untuk warga Depok menikmati waktu luang.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, didampingi oleh Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono dan Ketua TP PKK Depok, Ny. Elly Farida, meresmikan alun-alun tersebut Kamis (19/09/2024). Dalam sambutannya, Idris mengungkapkan rasa syukur atas selesainya pembangunan alun-alun ini yang diharapkan dapat memberikan ruang rekreasi dan olahraga bagi warga Depok, khususnya di wilayah barat.
“Alhamdulillah, taman dan hutan kota berikut jembatan gantung di atas lahan seluas 2,1 hektare dengan nilai Rp58 miliar di wilayah Sawangan dan Bojongsari ini resmi dibuka untuk masyarakat,” ujar Idris.
Pembangunan alun-alun ini merupakan bagian dari upaya pemerataan pembangunan di Kota Depok, yang sebelumnya lebih terfokus di Margonda dan kawasan Grand Depok City (GDC), di mana alun-alun kota pertama berada. Dengan dibangunnya alun-alun baru ini, masyarakat di wilayah Sawangan dan Bojongsari kini memiliki akses lebih mudah untuk bersantai, berolahraga, serta menikmati pemandangan hutan kota.
Alun-Alun Wilayah Barat Depok juga menawarkan daya tarik unik berupa jembatan gantung sepanjang 168 meter yang melintasi Setu Tujuh Muara. Jembatan ini tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antara Sawangan dan Bojongsari, namun juga menjadi salah satu ikon keindahan di kawasan tersebut. Jembatan ini memiliki kapasitas daya tampung hingga 1,2 ton atau sekitar 150 hingga 200 orang sekaligus, menjadikannya salah satu daya tarik utama bagi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan dari ketinggian.
“Kami menyediakan jembatan gantung yang menghubungkan wilayah Sawangan dan Bojongsari. Jembatan ini bukan untuk umum melintas, melainkan sebagai akses menuju alun-alun dan taman kota. Terinspirasi dari Tugu Sejahtera, kami menyebutnya sebagai ‘Jembatan Anggun Sejahtera’,” jelas Idris.
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, menambahkan bahwa kawasan Sawangan-Bojongsari dipilih sebagai lokasi pembangunan karena daerah tersebut dikenal sebagai salah satu sentra penghasil ikan hias. Untuk itu, alun-alun ini juga menampilkan ikon ikan sebagai bagian dari desainnya, merepresentasikan kebanggaan wilayah tersebut.
“Sawangan dan Bojongsari dikenal sebagai penghasil ikan hias yang terkenal hingga mancanegara. Kami berharap alun-alun ini dapat terus mendukung pelaku UMKM di sektor pembibitan ikan hias agar semakin berkembang dan menjadi salah satu ikon Kota Depok,” ujar Imam.
Pembangunan alun-alun ini memakan biaya sebesar Rp58 miliar, dengan rincian Rp46 miliar untuk area alun-alun dan Rp13 miliar untuk pembangunan jembatan gantung. Selain jembatan, alun-alun ini juga memiliki hutan kota seluas 2.400 meter persegi yang akan dijadikan area konservasi. Hutan kota ini dirancang sebagai ruang terbuka hijau dengan berbagai vegetasi lokal, yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekologis sekaligus menjadi ruang edukasi bagi pengunjung.
Dengan diresmikannya alun-alun ini, Pemerintah Kota Depok berharap fasilitas baru tersebut tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga mampu memperkuat identitas lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Alun-Alun Wilayah Barat Depok diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi favorit warga untuk bersantai, berolahraga, dan menikmati alam kota Depok. (Joko Warihnyo)