Scroll untuk baca artikel
BeritaDepok

Ketua Barisan Relawan Supian Suri H Acep Azhari : Menjaga Demokrasi dari Kerusakan Moral dan Politik Uang

×

Ketua Barisan Relawan Supian Suri H Acep Azhari : Menjaga Demokrasi dari Kerusakan Moral dan Politik Uang

Sebarkan artikel ini

Views: 217

DRPOK, JAPOS.CO – Ketua Barisan Relawan Supian Suri (Baress), H. Acep Azhari, menegaskan pentingnya peran pemuda sebagai penerus kepemimpinan bangsa. Menurutnya, para pemuda memiliki tugas besar untuk menjaga dan membangun demokrasi yang sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa. Harapan besar tertumpu pada mereka untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Acep menekankan bahwa para pemimpin bangsa harus mampu memberikan teladan yang baik kepada generasi muda, agar mereka bisa menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

“Di tangan pemuda, cita-cita luhur para pendiri bangsa dipertaruhkan. Keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia adalah target yang harus diwujudkan,” ujar Acep Azhari Selasa 17 September 2024

Pemuda dan Tantangan Demokrasi

Lebih lanjut, Acep mengingatkan bahwa pemuda sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan di masa depan tidak boleh dikhianati oleh praktik-praktik yang merusak moral dan etika berdemokrasi. Kolusi, korupsi, dan nepotisme bukanlah warisan yang harus dipelihara, melainkan praktik-praktik yang harus diberantas demi terciptanya demokrasi yang berintegritas.

“Pemuda tidak boleh dijadikan alat untuk meraih kekuasaan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan norma hukum dan agama,” tegas Acep. Menurutnya, pemuda harus diberikan bekal pengetahuan tentang demokrasi yang sehat, yang bebas dari pelanggaran aturan dan upaya mencapai kekuasaan dengan menghalalkan segala cara.

Pentingnya Pendidikan Moral dan Etika

Acep juga menyoroti betapa pentingnya pendidikan moral dan etika bagi pemuda. Ia mengingatkan bahwa money politics bukanlah contoh yang layak dipertontonkan di hadapan mereka. Sebaliknya, pemuda perlu diajarkan bagaimana menjalankan proses demokrasi yang bermartabat, yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan keadaban.

“Sangat tidak mendidik jika dalam acara-acara resmi, terlebih menjelang Pilkada, terjadi praktik bagi-bagi uang oleh calon kepala daerah,” kata Acep. Ia menyebut bahwa tindakan seperti itu tidak hanya merusak moral pemuda, tetapi juga mencederai citra demokrasi yang bersih dan bebas dari politik uang. Hal ini, menurutnya, dapat mempengaruhi hak pemilih secara negatif dan menciptakan ketidakadilan dalam proses politik.

Harapan untuk Pemuda

Acep berharap agar para pemuda mampu menolak segala bentuk kecurangan, intimidasi, dan politik uang dalam proses pemilihan. “Semoga pemuda Indonesia dapat menjunjung tinggi asas demokrasi yang adil dan beradab,” tutupnya. Ia percaya bahwa di tangan pemuda yang berintegritas, demokrasi yang bersih dan penuh nilai-nilai luhur bisa terwujud, membawa bangsa ini menuju kemakmuran dan keadilan yang sesungguhnya.

Melalui peran aktif pemuda yang cerdas dan beretika, masa depan bangsa Indonesia dapat terjaga dari kerusakan moral dan politik yang hanya akan menjerumuskan demokrasi ke jurang kehancuran. Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam mempertahankan integritas demokrasi bangsa ini.( Joko Warihnyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *