Views: 1.5K
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Lepas pemberitaan japos.co dan sejumlah media online perihal dugaan tindak pelanggaran dan melawan hukum yang diduga dilakukan oleh SPBU 14.221.245, tampak jika aktivitas di SPBU yang berlokasi di Jl. Lintas Tanah Jawa – BP Mandoge tersebut hingga kini (16/09) sepi akan konsumen yang membawa jerigen, dan hanya dipenuhi oleh kendaraan bermotor.
Seperti diketahui sebelumnya, tindakan pelanggaran tersebut di duga terkoordinir atas perintah inisial “H Samosir” yang diketahui merupakan pelaksana (Humas) dari SPBU 14.221.245 tersebut, yang mana berdasarkan penelusuran Japos.co adapun terjadinya pelanggaran dan melawan hukum tersebut dengan modus memperjual belikan BBM subsidi jenis pertalite dan bio solar kepada sejumlah oknum yang dengan menggunakan jerigen, dengan upah 5000 s/d 10.000 rupiah per jerigennya.
KC salah seorang warga Kecamatan Tanah Jawa kepada japos.co mengungkapkan, dirinya membenarkan perihal pengutipan tersebut serta mengungkapkan keberatan nya atas kejadian yang menimpa nya dan beberapa pembeli lainnya tersebut.
“Kalau saya beli minyak nya sekali 3 hari lah bang, itupun 1 jerigen aja, dan memang harus bayar 5 ribu dari setiap jerigen nya, kadang kalau gak kita kasih dari literan nya dikurangi orang itu, sudah rahasia umum itu bang,” paparnya.
“Sudah pernah memang kami buktikan bang, saya beli pertalite 300 ribu, dan sampai dirumah saya literin ternyata gak sampe 30 liter, kan gak mungkin BBM punya sayap kan bang?,” tambahnya dengan nada kesal.
Masih di Kecamatan Tanah Jawa, hal yang sama juga diungkapkan beberapa nara sumber inisial IN, RS serta seorang ibu rumah tangga, ketiganya mengungkapkan jika pengutipan tersebut sangat lah membeban kan bagi sebagian pelaku usaha UMKM di Kecamatan Tanah Jawa dan Hatonduhan, serta memaparkan jika SPBU 14.221.245 melalui pelaksana nya H.SAMOSIR diduga telah berkonspirasi dalam melakukan penimbunan BBM.
“Memang benar kok bang kami dikutip 5 ribu sampe 10 ribu, bahkan sering lagi saya jumpa di SPBU itu orang dari Siantar datang membeli BBM bawa jerigen,memang terkenal SPBU Balimbingan ini bang paling bebas jual BBM Subsidi, dan kalau kami gak mau ngasih dicampakkan petugas nya itu jerigen kami,” tegas IN.
“Kalau menurut saya, sama lah penghasilan nya pengusaha nya dengan oknum2 nya itu bang dari BBM yang dijual belikan orang itu pakai jerigen,”lanjutnya.
“Sering bang datang kesitu ngisi BBM subsidi pakai mobil pengangkutan orang Hatonduhan sana, hampir tiap hari pun kadang, dalam 1 hari bisa sampai 2 trip,” papar RS seraya menambahkan.
“Biasanya dilangsir mobil itu dulu BBM trip I nya bang ke kedai panjang baru skalian habis ngisi trip II dimuat nya semua, pokoknya bisa lah dia perhari membawa 40 jerigen atau sekitar 1200 liter BBM bersubsidi, dan setahu saya dibawa nya ke arah Hatonduhan sana BBM nya bang,” ucap seorang ibu rumah tangga menambahkan keterangan dilokasi yang sama.
“Coba kita pikirkan, untuk apa dibuatnya BBM itu sampai 1200 liter per hari bang? Bisa saja dia sudah kerja sama dengan si H.Samosir itu menimbun minyak ya kan bang?” sambung RS sembari memperlihatkan sepenggal video.
“Kemarin saya disuruh mengurus surat keterangan dari kantor Kepala Desa bang, ternyata tetap juga nya harus ngasih lagi di SPBU itu untuk beli BBM nya, berarti gak ada guna nya surat dari kantor Kepala Desa itu kan?,” tambah ibu rumah tangga tersebut memberi keterangan.
Bungkamnya Kapolres Simalungun AKBP Chocky S Meliala ketika dikonfirmasi japos.co melalui seluler pribadinya (15/09) diduga dirinya merasa risih, diduga turut berkonspirasi dengan Kapolsek Tanah Jawa perihal pemberitaan tersebut, serta terkesan tutup mata akan kondisi dan situasi yang terjadi.
Sementara, H Samosir yang diketahui merupakan pelaksana (Humas) dari SPBU 14.221.245 hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait perihal tersebut.
Akibat bungkamnya orang nomor 1 di Wilkum Simalungun tersebut, membuat Pahala Sihombing SE selaku Ketua Lembaga Pengamat Penyelenggara dan Pelayanan Publik (LP4) angkat bicara dalam menyikapi kondisi yang terjadi saat ini.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolres Simalungun terkait Kasus dan Kejadian ini, dan kita akan menyurati Kapolres Simalungun, agar menjadi dasar bagi pihak nya untuk segera menindak tegas aksi pelanggaran tersebut,” ungkap Ketua LP4.
“Kita juga akan segera menyurati dan melaporkan kepada Dirjen Migas beserta melampirkan bukti2 pendukung, agar tindakan seperti ini segera ditindak tegas, serta memberi pelajaran penting kepada SPBU nakal lainnya,” tutupnya.
M Sirait yang merupakan salah satu tokoh masyarakat sekaligus Ketua Pemuda Pancasila Pimpinan Anak Cabang (PAC) Tanah Jawa ketika ditanyai pendapatnya mengungkapkan, dirinya sangat menyayangkan hal tersebut bisa terjadi.
“Sudah seharusnya saat ini jangan lagi ada aksi2 atau tindakan monopoli dalam menjalankan roda perdagangan BBM subsidi, terkhusus nya di Kecamatan Tanah Jawa ini, sehingga rakyat yang benar2 membutuhkan dapat merasakan nya.” papar Ketua PP PAC Tanah Jawa tersebut.
“Sebenarnya hal ini kan sudah menjadi rahasia umum nya, untuk apa lah berdalih mengatakan tidak ada menerima tarif 5rb sampai 10rb per jerigen nya, kan hanya memperkeruh aja kalau seperti itu?,” jawab M Sirait.
“Harapan saya kedepannya, kiranya Pihak Management SPBU 14.221.245 segera tanggap lah dalam menyikapi permasalahan yang terjadi, sehingga produktifitas masyarakat sekitar sini pun tidak terbengkalai akibat permasalahan ini,” papar Ketua Pemuda Pancasila tersebut.
Berdasarkan penelusuran Japos.co (16/09) di lokasi SPBU 14.221.245 Jl Lintas Tanah Jawa – BP Mandoge, tampak aktivitas pengisian BBM menggunakan jerigen saat ini tak seperti sebelumnya, dan hanya dipadati oleh konsumen pengendara kendaraan bermotor, seakan membuktikan jika polemik pengutipan dan penimbunan BBM yang terjadi selama ini adalah benar adanya. (LT)