Views: 928
CIAMIS, JAPOS.CO – Situs Bojong Galuh Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, menjadi saksi perayaan Milangkala Gong Perdamaian Dunia yang ke-15, Senin (9/9).
Acara tahunan ini dihadiri oleh Pj Bupati Ciamis, H. Engkus Sutisna, bersama dengan berbagai tokoh budaya dari dalam dan luar Kabupaten Ciamis. Tema tahun ini adalah “Kebersamaan untuk Perdamaian”, menegaskan komitmen terhadap harmonisasi antar umat manusia.
Gong Perdamaian, sebagai simbol persaudaraan dan perdamaian, pertama kali dibunyikan oleh Presiden dan Wakil Presiden RI pada 31 Desember 2002 di Bali. Kemudian, gong yang sama dibunyikan lagi di Jenewa, Swiss pada 5 Februari 2003 untuk membuka Global Summit One Piece Through Tourism. Sejak saat itu, Gong Perdamaian dibawa keliling dunia untuk menyebarluaskan pesan perdamaian.
Ciamis menjadi satu-satunya kabupaten di Jawa Barat yang memiliki Gong Perdamaian Dunia, yang berdiri sejak 9 September 2009. Penempatan gong ini di Karangkamulyan tidak terlepas dari sejarah panjang Kerajaan Galuh yang berdiri antara 600 hingga 1500 Masehi. Karangkamulyan dipilih sebagai lokasi karena dianggap sebagai cikal bakal perdamaian dunia.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Ciamis, H. Engkus Sutisna, mengatakan bahwa Gong Perdamaian merupakan simbol penting dalam menyebarluaskan pesan perdamaian di seluruh dunia. “Saya berharap agar perayaan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perdamaian dan kebersamaan tanpa memandang ras, suku, agama, atau batasan lainnya. Peringatan Milangkala Gong Perdamaian dapat menjadi momentum untuk kebangkitan perdamaian, mengingatkan masyarakat akan arti penting kedamaian dalam kehidupan bernegara. Peringatan kali ini bisa menginspirasi tidak hanya di Tanah Galuh tetapi juga ke berbagai belahan dunia lainnya, “ katanya.
Pj Bupati Ciamis, mengajak semua pihak untuk terus mendukung upaya-upaya perdamaian dan kebersamaan. Dengan adanya Gong Perdamaian di Ciamis, diharapkan wilayah ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam menciptakan suasana damai dan harmonis.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai acara budaya dan pementasan yang melibatkan tokoh-tokoh lokal serta tamu undangan dari luar daerah. Hal ini tidak hanya merayakan simbol perdamaian, tetapi juga memperkenalkan budaya lokal kepada publik yang lebih luas.
Gong Perdamaian Dunia menjadi simbol yang menghubungkan berbagai bangsa dalam satu tujuan mulia, yaitu perdamaian. Perayaan tahun ini diharapkan dapat memperkuat tekad masyarakat untuk menjaga dan meneruskan pesan perdamaian yang telah dibawa oleh gong ini.
Peringatan ini diakhiri dengan harapan yang tinggi agar semangat perdamaian yang digelorakan melalui Gong Perdamaian bisa terus bergema dan mempengaruhi masyarakat di seluruh dunia untuk hidup dalam kedamaian.
Senada dengan Pj. Bupati Ciamis, Kepala Dinas Pariwisata Ciamis, Budi Kurnia melalui Kabid Destinasi, Dian Udeng, mengatakan bahwa peringatan tersebut tidak hanya dihadiri masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya dari Ciamis saja, melainkan dari luar daerah. Seperti Bali, Papua, NTB dan Jawa Timur. “Peringatan yang pertama tahun 2009, dan kali ini yang ke 15 tahun,” katanya.
Dian menjelaskan, tujuan peringatan tersebut, adalah menggelorakan bagaimana perdamaian tidak hanya di Tatar Galuh Ciamis. “Tapi kita akan menyuarakan dari Galuh untuk Nusantara dan Nusantara untuk perdamaian Dunia. Dari penyampaian tokoh budayawan Anton Charliyan, bahwa perdamaian ini lahir di Karangkamulyan, cikal bakalnya lahir di Ciamis, “ jelasnya.
Maka dari itu, pihaknya memperingati Gong Perdamaian ini, adalah makna dari bagaimana bersaudara, menjalin hubungan kehidupan di antara sesama manusia. Selain itu juga, tidak mengenal etnik dan budaya, semua sama menjalin persaudaraan.
Maka dari itu, tema pada peringatan Gong Perdamaian Dunia tahun ini, adalah persaudaraan untuk perdamaian. “Itu merupakan tema yang diusung pada peringatan ini. Mudah-mudahan jadi spirit bagi kita di Ciamis, untuk buat kita semangat memberikan yang terbaik untuk Ciamis,” tuturnya.
Dalam peringatan Gong Perdamaian ini, tandas Dian, juga setiap tahunnya ditabuh oleh 9 orang yang sudah dipilih. “Di antaranya dari tokoh pemerintah, masyarakat, tokoh agama dan tokoh budaya serta tokoh lainnya. Peringatan Gong Perdamaian Dunia tahun ini bertepatan masa Pilkada tahun 2024. Saya pun berharap, dengan ditabuhnya Gong Perdamaian ini, membuat persaudaraan semakin damai. Persaudaraan kita di perayaan Pilkada 2024 baik di tingkat pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah ini, bisa berjalan dengan baik dan penuh dengan kebersamaan dan terpelihara kedamaian,” tandasnya. (Mamay)