Views: 1.3K
MUKOMUKO,JAPOS.CO – Miris memang, Bangunan Pos pelayanan terpadu (Posyandu) Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu beberapa tahun belakangan ini sudah tidak lagi difunsikan sebagaimana mestinya pasalnya, bangunan Posyandu berada tepat di RT 03 Kelurahan Koto Jaya itu sudah hancur dan tidak layak lagi dipakai.
Bangunan Posyandu yang bernama Melati itu dibagun merupakan hiba dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) beberapa tahun lalu kunun kabarnya oleh pihak PNPM telah dihibahkan pada Kelurahan Koto jaya.
Namun sayang nya bangunan itu sudah tidak lagi dapat dimanfaakan oleh petugas Yandu Puskesmas Kota Mukomuko, yang Notabene nya bangunan itu sudah hancur, pada bagian atas seperti atap, pelapon, pintu bahkan tempat mangkalnya hewan ternak Kambing dan sapi.
Japos.co sudah berupaya beberapa kali mengkonfirmasi terhdap pihak terkait, baik pemerintah kelurahan, maupun pihak terkait lain nya namun sayang nya belum mendapatkan tanggapan yang jelas siapa yang lebih berperan dalam menangani bangunan yang sudah hancur itu.
Berdasarkan pantauan Jaya Pos di lapangan, petugas Yandu dari Puskesmas Kota Mukomuko lebih memilih menggunakan rumah warga, ketimbang menggunakan Bangunan Posyandu itu sendiri.
Pertanyaan nya pihak manakah yang lebih berkompeten atau yang lebih berwenang untuk menagani persoalan hancurnya Bangunan Posyandu Melati itu? dan sampai kapan petugas Posyandu memanfaatkan rumah warga, sementara pemerintah daerah genjot terus menerus pembangunan di bidang Infrastruktur di daerah Kabupaten Mukomuko dari berbagai sumberdana yang digelontorkan.
Hal kecil seperti bangunan Posyandu Melati Kelurahan Koto, Kecamatan Kota Mukomuko lewat dari pantauan.
Salah seorang warga setempat yang enggan ditulis nama nya mengatakan, jika memang pemerintah atau siapaun yang berwenang sudah tidak peduli lagi, daripada bangunan itu hancur begitu saja lebih baik bagununan itu dihancurkan saja daripada merusak pemandangan bagi orang yang datang dari luar daerah yang berkunjung ke lokasi,” ungkap warga.
“Atau pihak yang berkompeten serahkan pada warga supaya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain,” tandas warga.(Jpr)