Views: 1.9K
KUALATUNGKAL, JAPOS.CO, – Sejak perubahan kepengurusan di Institut An- Nadwa Kualatungkal pengurus kampus tidak lagi memperdulikan para mahasiswa /mahasiswi yang menuntut ilmu di Institut Agama Islam (IAI) Kualatungkal, dikarenakan keluarnya peraturan baru yang mengintimidasi para mahasiswa/mahasiswi yang menuntut ilmu di IAI.
Selama ini belum pernah terjadi dan dibuat oleh pengurus lama terkait dengan pembayaran SPP, yang sudah-sudah jika para mahasiswa/mahasiswi yang terlambat membayar SPP mereka diperingati untuk menyelesaikan pembayaran tersebut melalui surat. Saat peraturan baru pengurus IAI terkesan semau-maunya saja, sehingga para mahasiswa/mahasiswi yang belum mampu membayar SPP banyak yang mengundurkan diri (berhenti).
Indra salah satu mahasiswa baru naik semester V saat ingin mengambil Absen pribadi di Sekretariat IAI mengatakan, memang benar perubahan IAI saat ini benar – benar jauh berubah jika dibandingkan dgn pengurus sebelumnya, sebelumnya kami kuliah kalau mau bayar SPP masih banyak kelonggaran dari para pengurus, yang terpenting kami harus tetap belajar untuk menuntut ilmu di IAI, tapi saat ini jauh beda, kenapa karena baru saja membayar SPP Semester IV dan bukti pembayarannya sudah saya laporkan ke Sekretariat IAI untuk bukti melunasi SPP, tentu untuk naik Semester V kita harus daftar ulang, nah saat daftar ulang kita akan mengambil Absen pribadi kita tidak di bagi oleh pengurus IAI di Sekretariat, katanya kita harus membayar SPP dulu untuk Semester V.
“Hal ini sudah saya bantah ke pengurus Sekretariat IAI, namun mereka tetap bersih keras tidak mau mengasih Absen tersebut,” ucapnya.
Ini memang luar biasa keganasan yang dilakukan oleh Sekretariat IAI, karena kita kan belum ada proses belajar mengajar baru saja naik di semester V sementara kita sudah disuruh membayar SPP untuk Semester V jika tidak membayar maka kita tidak akan mendapatkan Absen untuk belajar di IAI Kualatungkal.
“Artinya ini adalah penekanan dan intimidasi dari pihak IAI yang di bawah naungan Rektor dan Yayasan, tentu segala sesuatu aturan yang ada di Sekretariat IAI Kualatungkal tentu yang mengatur dan mengambil kebijakan seperti ini adalah Rektor dan Yayasan,” sebutnya.
“Saya berharap kepada Rektor dan Yayasan AIA agar bisa merubah pola baru ini ke sistim yang lama, agar mahasiswa/mahasiswi dapat menuntut ilmu di perguruan IAI Kualatungkal,” paparnya.
Sebelum berita ini diterbitkan Rektor dan Yayasan IAI belum dapat dikonfirmasi. (Tenk)
