Views: 956
PADANGPANJANG, JAPOS.CO – Hari pertama Torkis Freddy Siregar bertugas sebagai Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Padangpanjang, langsung diwarnai dengan kegiatan penting. Sabtu (31/8/2024), Torkis mengumpulkan seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Aula Rutan Padangpanjang untuk mendengarkan langsung aspirasi dan keluhan mereka.
Setelah resmi dilantik oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat pada Jumat, 30 Agustus 2024, di Aula Kantor Wilayah, Torkis menunjukkan komitmennya dalam menjalankan tugas baru ini dengan penuh perhatian. Pertemuan dengan para WBP di hari pertama dinasnya ini merupakan upaya awal untuk memahami kondisi dan kebutuhan di Rutan Padangpanjang, yang saat ini menampung 175 orang WBP, terdiri dari 155 narapidana dan 20 tahanan.
Aspirasi Warga Binaan
Dalam pertemuan tersebut, salah satu WBP menyampaikan keluhannya terkait dengan waktu kunjungan yang dianggap kurang memadai. WBP tersebut menjelaskan bahwa keluarganya tinggal di Kota Padang, yang membutuhkan perjalanan selama dua jam untuk mencapai Rutan Padangpanjang. Oleh karena itu, ia berharap agar pihak Rutan dapat mempertimbangkan untuk memperpanjang waktu kunjungan, sehingga keluarga memiliki waktu yang lebih cukup untuk berinteraksi dengan WBP.
Menanggapi aspirasi tersebut, Karutan Torkis Freddy Siregar menyampaikan bahwa usulan tersebut akan dibahas lebih lanjut bersama jajarannya.
Menurutnya, perpanjangan waktu kunjungan perlu dipertimbangkan dengan matang, terutama dari sisi keamanan dan keterbatasan jumlah petugas yang ada.
“Pasti kami akan pertimbangkan semua aspirasi yang masuk, namun tetap harus sesuai dengan pertimbangan keamanan dan keterbatasan petugas,” ujar Torkis.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh warga binaan dan keluarganya, serta memastikan bahwa hak-hak WBP akan dipenuhi sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.
Komitmen Terhadap Pembinaan
Sebagai Kepala Rutan yang baru, Torkis Freddy Siregar berharap Rutan Padangpanjang dapat terus berada dalam kondisi yang aman dan kondusif. Menurutnya, keamanan yang terjaga akan sangat mendukung pelaksanaan program pembinaan yang menjadi salah satu fokus utama dalam pemasyarakatan.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pihak, sehingga program pembinaan yang dirancang untuk para WBP bisa berjalan dengan lancar dan mencapai tujuannya,” tambah Torkis.
Pertemuan ini merupakan awal dari banyak langkah yang akan diambil oleh Torkis dalam menjalankan tugasnya di Rutan Padangpanjang. Dengan mendengarkan langsung aspirasi WBP, ia menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi di dalam rutan serta kesiapan untuk mengakomodasi kebutuhan mereka selama masih dalam koridor aturan yang berlaku.
Dengan pendekatan yang partisipatif ini, diharapkan suasana di Rutan Padangpanjang dapat semakin kondusif, sehingga pembinaan bagi para WBP dapat berjalan lebih efektif dan produktif. (Dms)