Scroll untuk baca artikel
BeritaSumatera Utara

Wako Bukittinggi Tinjau Pembangunan Gedung Pengolahan Sampah  

×

Wako Bukittinggi Tinjau Pembangunan Gedung Pengolahan Sampah  

Sebarkan artikel ini

Views: 874

BUKITTINGGi, JAPOS.CO – Pemerintah Kota Bukittinggi bangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)  dengan teknologi pirolisis. Dimana sebelumnya sampah Kota Bukittinggi sekitar 100 sampai 120 ton sampah per hari  dikirim ke TPA regional Aia Dingin Kota Padang sejak TPA regional Payakumbuh longsor

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aldiasnur mengatakan berupaya mewujudkan Bukittinggi Hebat dengan terwujudnya kota yang bersih, asri dan nyaman, baik bagi warga kota maupun pengunjung lokal, nasional dan  mancanegara.

Kegiatan pembersihan destinasi  wisata seperti Jam Gadang, dilakukan  sepanjang hari. Begitupun  taman-taman kota,  penyemprotan dan pembersihannya.

Pemeliharaan taman kota dan batang beringin dipinggir jalan tetap menjadi prioritas DLH untuk melakukan  pemangkasan dan penebangan  diduga akan membahayakan para pejalan kaki maupun pengendara.

Kegiatan cara sistem  pengumpulan sampah  rumah tangga, DLH Kota Bukittinggi mengerahkan   38 unit becak motor, 12 unit mobil sampah L-300 pick up dan 18 unit mobil sampah dump truk.

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) tanggal 1 Agustus 2024, Walikota Bukittinggi, Erman Safar bersama sejumlah SKPD meninjau lokasi pembangunan TPST yang berada di kawasan kantor Dinas Lingkungan Hidup.

“Pembangunan TPST  direncanakan  tahun 2023 lalu oleh Dinas Lingkungan Hidup. Melalui TPST  Bukittinggi dapat mengolah secara mandiri, sampah anorganik sekitar 40 ton per harinya,” terang walikota.

Selain pembangunan TPST, Wako berharap  masyarakat meningkatkan kesadaran melakukan pemilahan serta pengolahan sampah organik secara mandiri sehingga volume sampah  dapat diminimalisir.

“Kesadaran masyarakat meningkat dalam melakukan pemilahan serta pengolahan sampah organik secara mandiri sehingga volume sampah  dapat diminimalisir,” ulas Erman Safar.

Harapan ini sejan dengan kegiatan bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai optimalisasi peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, (23/8/24).

Acara FGD  diselenggarakan di aula kantor DLH Kota Bukittinggi,  dihadiri para pengelola bank sampah, pengelola rumah maggot, dan pengelola rumah kompos.

“Gaya hidup masyarakat yang cenderung konsumtif membuat produksi sampah meningkat, termasuk di Bukittinggi. Kita berupaya mengurangi jumlah sampah  dengan pengolahan yang sederhana,” ujar kepala Bapelitbang Sumbar, Drs. Youlius Honesty, MSi.

Pengolahan sampah sederhana  dibahas dalam FGD  fokus pada sampah rumah tangga yang tergolong sampah organik. Sampah jenis ini dapat diolah menjadi pupuk melalui proses yang sederhana.

Salah satu solusi yang disampaikan Asrar Fernando , penggunaan alat Solar Vio Digester untuk membantu pengolahan sampah rumah tangga, sehingga beban sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat ditekan.

Tujuan utama diadakan FGD untuk mengolah sampah rumah tangga sehingga tidak menambah jumlah produksi sampah harian di Kota Bukittinggi.

“Kondisi terkini di Bukittinggi, mencapai lebih 100 ton per hari,” terang Kepala Bidang Pengelolaan Sampah LB3PK Kota Bukittinggi, Asrar Fernando, SKo MmKom.  ( Yet )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *