Views: 968
BANDUNG BARAT, JAPOS.CO – Dalam rangka meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Dinas Pendidikan KBB telah berhasil mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk pembangunan dan rehabilitasi sekolah, mencakup SMP Negeri maupun Swasta di wilayah ini.
Suhartono, SPd MM, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Padalang, yang saat ini juga menjabat sebagai Plt Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Cipatat serta Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri/Swasta se-Kabupaten Bandung Barat, menyampaikan bahwa bantuan ini sangat vital bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan perbaikan fisik.
“Bantuan DAK fisik ini diharapkan dapat berjalan dengan baik, memberikan manfaat yang luar biasa dalam hal rehabilitasi maupun pembangunan ruang kelas baru, MCK, dan fasilitas lainnya,” ujarnya Pada Rabu (28/8/2024)
Suhartono menegaskan bahwa pelaksanaan proyek ini harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan petunjuk teknis lainnya. “Pelaksanaan pembangunan harus dilakukan dengan cermat dan akurat, mengikuti seluruh panduan yang ada, termasuk site plan dan RAB,” jelasnya.
Ia juga mengklarifikasi beberapa kesalahpahaman terkait rehabilitasi dan pengadaan perabot. “Rehabilitasi bangunan tidak mencakup pengadaan mobiler, meskipun terdapat judul ‘rehabilitasi dan pengadaan perabot’ pada spanduk proyek. Judul tersebut adalah kode ring baku, namun jika dilihat di RAB, tidak ada pengadaan perabot. Yang diperbaiki hanyalah fisik bangunan seperti lantai, atap, dan dinding,” tegas Suhartono.
Sebaliknya, proyek pembangunan ruang kelas baru (RKB) dari nol memang mencakup pengadaan mobiler dan perabot, yang telah dianggarkan secara khusus. Pelaksanaan proyek ini dilakukan secara swakelola dengan level 4, di mana Komite Sekolah bertindak sebagai pelaksana utama.
“Dengan kerja sama yang solid, kami yakin proyek ini akan selesai tepat waktu, dalam 90 hari kerja, termasuk penyelesaian fisik dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ),” tambah Suhartono.
Program DAK fisik ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas lingkungan belajar di Kabupaten Bandung Barat, menciptakan kondisi yang lebih aman dan nyaman bagi siswa.(DEMAK GULTOM)