Scroll untuk baca artikel
BeritaSumatera Utara

KadisPpendidikan Diduga Tutup Mata, 5 Bangunan SMPN 2 Kota Tanjungbalai Terlantar

×

KadisPpendidikan Diduga Tutup Mata, 5 Bangunan SMPN 2 Kota Tanjungbalai Terlantar

Sebarkan artikel ini

Views: 717

TANJUNGBALAI, JAPOS.CO – Lima Bangunan Sekolah SMP Negeri 2 Kota Tanjungbalai sangat memprihatikan, keadaan fisik bangunan tersebut rusak pada bagian tingkat dua, bagian lantai seperti mau runtuh dan atap yang merembet ke plafon yang di akibatkan oleh air hujan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Miris nya 1 bangunan ruang Laboratorium untuk siswa/i belajar Mengajar kini terganggu karena bangunan tersebut takut memakan korban jiwa dan 4 ruang belajar mengajar tidak bisa lagi dimanfaatkan, Kamis (22/08/2024).

Pantauan Awak media di lokasi, kondisi 5 bangunan sekolah SMP.N 2 Tanjungbalai yakni 1 ruang  kantor kepala sekolah, 1 ruang laboratorium dan 3 bangunan sekolah yang terdiri dari  ruang kelas rusak parah hingga tidak dapat lagi untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

Kondisi ruangan, tampak sudah tidak terurus dan kelihatannya bangunan tersebut tidak lagi digunakan manfaatnya sebagai tempat proses belajar mengajar para siswa/i  SMP.N 2 Tanjungbalai.

Hal itu dikarenakan tampak bagian dalam dari ruang tersebut sudah tidak layak, bukan hanya plafon yang rusak tetapi, ruangan tersebut tidak dibersihkan bahkan fasilitas belajar mengajar seperti meja dan kursi sudah rusak dan tidak dapat digunakan dan dibiarkan di dalam ruangan tersebut.

Bangunan sekolah tampaknya dari luar layaknya seperti bangunan sekolah yang Bagus, tetapi ketika dilihat secara dekat sangat memperihatinkan.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 2 Tanjungbalai, Rina Mei Nelda Lubis, SPd saat dikonfirmasi awak media, mengatakan bahwa pihak sekolah telah melaporkan dengan Dinas Pendidikan.

“Sebelum saya jadi kepala sekolah juga telah di laporkan, namun hingga sampai saat ini belum ada terealisasi bantuan untuk perbaikan bangunan sekolah yang rusak,” terangnya.

“Sejauh ini kami telah melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai, tapi belum juga ada inisiasi yang jelas sampai sekarang,” lanjut kepsek.

“Untuk proses belajar mengajar saat di laboratorium menggunakan ruang bangunan lain walaupun proses belajar nya sangat terganggu dan jumlah siswa/i SMP.N 2 Tanjungbalai sebanyak 539 orang, Jadi kami berharap kepada pemerintah kota Tanjungbalai  agar dapat melihat persoalan sekolah kami ini, sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu,” harapnya. (Rio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *