Views: 1.1K
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Pemerintah Kota Bukittinggi terus wanti wanti penyakit masyarakat sekaligus marak LGBT yang menjadikan Kota wisata Bukittinggi sebagai tempat traksaksi mereka untuk melakukan perbuatan yang tercela. Namun pemerintah kota ataupun Satpol PP waspada dan tidak henti hentinya melakukan operasi setiap malam, sehingga semakin berhasil menurunkan angka kenakalan.
Banyaknya berkeliaran para terduga pelaku Lesbian Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di kota Bukittinggi. Mereka menjalankan aksinya secara diam-diam di rumah kontrakan dan kos-kosan di wilayah Bukittinggi.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Bukittinggi, Joni Feri, pada Rabu, (17/07), mengingatkan kepada masyarakat, “agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk pergaulan di lingkungan sekitar tempat tinggal dan jangan ragu ragu memberikan informasi nya kepada kami harap,” Joni.
“Sebenarnya para terduga pelaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) masih banyak berkeliaran disini dengan data yang kami peroleh mereka berasal dari luar kota Bukittinggi sesuai dengan KTP yang sudah didata. Informasi dari warga sangat kami butuhkan.” harap Joni Feri,
“Kami juga punya batasan dalam melakukan giat sebelum melakukan tindakan. Selaku penegak Peraturan Daerah (Perda) 02 tahun 2024 tentang ketentraman ketertiban umum (Trantibum) tidak luput dari kelemahan.” jelas Joni Feri.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bukittinggi telah mengamankan 2 terduga pelaku Lesbian Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) pada Minggu dini hari lalu 14/7/2024. Data yang diperoleh, yang bersangkutan berasal dari luar kota Bukittinggi
“Ternyata dari keterangan yang bersangkutan, berasal dari luar Kota Bukittinggi. Hingga saat ini, sudah 4 terduga PSK dan 34 terduga LGBT diamankan Satpol PP Bukittinggi selama kurun waktu Januari hingga Juli 2024. Kepada seluruh warga kota agar mengawasi kos-kosan dan kontrakan yang ada di lingkungan masing-masing,” pesan Joni ( Yet )