Views: 906
KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) setempat terus menekan angka pengangguran di wilayahnya. Salah satu upayanya yakni dengan memberikan berbagai jenis pelatihan secara gratis kepada masyarakat seperti yang dilakukan kepada puluhan warga Kelurahan Pasirkratonkramat (PKK), Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. Para warga di kelurahan tersebut dilatih membuat kerajinan (craft) dan kuliner (roti, kue, dan boga).
Pelatihan dibuka oleh Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin dengan ditandai penyerahan sarana pendukung pelatihan kepada perwakilan peserta, berlangsung di Aula kelurahan setempat, Kamis (11/7/2024).
Wawalkot Salahudin mengapresiasi atas langkah Dinperinaker setempat yang telah membantu pemerintah untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Pekalongan, dengan berbagai jenis pelatihan secara cuma-cuma kepada masyarakat. Menurutnya, kedua jenis pelatihan ini bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi mereka yang mayoritas perempuan baik remaja putri maupun ibu-ibu rumah tangga.
“Alhamdulillah di Kelurahan PKK ini, banyak anak-anak muda kita baik mbak-mbak maupun ibu rumah tangga yang berminat mengikuti pelatihan craft dan tata boga yang diadakan oleh Dinperinaker setempat melalui anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2024 yang menyasar 27 kelurahan di Kota Pekalongan,”terangnya.
Baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, angka pengangguran terbuka, kemiskinan dan stunting pun yang masih menjadi perhatian bersama juga bisa semakin menurun,”tegasnya.
Lurah Pasirkratonkramat, Dwi Indah Widiastuti mengucapkan terimakasih kepada Dinperinaker Kota Pekalongan yang telah memfasilitasi kegiatan pelatihan wirausaha untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan warganya. Pihaknya mengharapkan, adanya pendampingan dan dukungan modal maupun sarana penunjang usaha kepada warganya untuk memulai usaha.
“Karena rata-rata mereka yang kami ikutkan pelatihan merupakan pemula dan belum berpengalaman sehingga masih perlu pendampingan lagi. Setelah pelatihan, mudah-mudahan, dari dinas terkait bisa mensupport lagi dengan bantuan modal maupun peralatan usahanya,”pungkasnya.(sofi)