Views: 1K
JAMBI, JAPOS.CO – PTPN IV PalmCo, Sub Holding PTPN III (Persero) yang mengelola perkebunan kelapa sawit terluas di dunia memperkuat sinergi dengan tiga perguruan tinggi melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama Politeknik Kimia Industri, Institut Teknologi Sawit Indonesia, serta Lembaga Pendidikan Perkebunan. Sinergitas tersebut merupakan inisiasi PTPN IV PalmCo dalam penguatan penelitian, pendidikan, serta transfer pengetahuan kedua belah pihak dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dan energi nasional.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi PTPN IV Palmco Dr. Suhendri, MM mengatakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahamam yang dilaksanakan secara maraton di Jogjakarta hingga ke Sumatera Utara tersebut akan memperkuat industri sawit nasional di masa mendatang.
“Kerjasama Perguruan Tinggi ini merupakan sebuah momentum bagi PTPN IV dalam menjalankan program kerjasama baik di bidang Pendidikan dan pelatihan namun juga dalam berbagai penelitian,” kata Suhendri dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Ia menjelaskan bahwa ruang lingkup yang disepakati dalam nota kesepahaman pada pekan lalu, 3-5 Juli 2024 tersebut mencakup kerjasama di bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kesepakatan ini sendiri akan berlangsung selama lima tahun ke depan dan Suhendri berharap pencapaian positif akan diraih dari kedua belah pihak.
“Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dengan penyusunan Perjanjian Kerja Sama yang akan diatur oleh masing-masing Unit Kerja Eselon I. Saat ini tengah disusun Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan dengan Universitas Indonesia mengenai peningkatan perencanaan dan pengelolaan lingkungan hidup,” urainya.
Secara spesifik, Suhendri juga berharap komitmen pihaknya untuk bermitra dengan civitas kampus dapat mendorong percepatan ketahanan pangan dan energi yang ditargetkan pemerintah.
“Sebagai proyek strategis nasional, PTPN IV PalmCo memiliki sasaran meningkatkan produksi minyak makan hingga 1,8 juta Ton pertahun di tahun 2026. Juga meningkatkan produktivitas sawit rakyat melalui peremajaan 60 ribu Ha dan berbagai inisiatif lain yang tujuannya memperkuat ketahanan pangan dan energi nasional,” beber Suhendri.
Untuk itu ia menyebutkan kapasitas sumber daya yang mumpuni menjadi salah satu kunci keberhasilan, dan kesepahaman dengan kampus menjadi alternatif untuk memperoleh SDM yang mumpuni.
“Kami percaya, Kampus dapat salah satu source handal dalam suply tenaga kerja yang unggul,” tukas Suhendri lagi.
Sementara itu, Rektor Insitut Sawit Indonesia (ITSI) Purjianto menyambut baik kerjasama yang terjalin ini. Ia menjelaskan bahwa kerjasama tersebut menjadi awal yang baik dalam mensinergikan potensi dan sumber daya yang dimiliki kedua belah pihak. Selaini itu, MoU tersebut turut menjadi landasan penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di perguruan tinggi
“Kerjasama ini adalah bagian dari landasan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kemudian, juga menjadi sarana pengembangan kerja sama pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi yang meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta program merdeka belajar kampus merdeka pada instansi Para Pihak,” papar Purji.
Hal senada disampaikan Direktur PTKI Medan Poltak Evencus Hutajulu yang berharap melalui kerjasama ini, maka kesempatan magang dan penelitian bagi mahasiswa serta dosen akan semakin terbuka luas. Dengan begitu, perguruan tinggi melalui mahasiswa, akademis, dan peniti diharapkan dapat memberikan masukan kepada PTPN IV dalam pengelolaan Perkebunan yang lebih baik.
“Kami juga akan memberikan kontribusi berupa transfer pengetahuan serta pemutakhiran pengetahuan baru kepada PTPN IV sehingga pengelolaan perkebunan dapat lebih baik demi bangsa dan negara di masa mendatang,” demikian Poltak.(Rizal)