Views: 1K
KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Upaya penurunan kasus stunting di Kota Pekalongan turut dilaksanakan setiap fasilitas kesehatan setempat, salah satunya Puskesmas Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan. Beberapa gebrakan melalui program dilaksanakan sebagai langkah strategis untuk pencegahan stunting, mengingat penurunan angka ini menjadi fokus utama Pemerintah Kota Pekalongan.
Kepala Puskesmas Jenggot, dr Dian Hatmitasari menjelaskan sejumlah program tersebut antara lain Gerakan Penurunan Stunting (GPS) dimana sudah berjalan dari tahun 2023 menyasar balita dan ibu balita.
Kegiatan GPS meliputi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal, edukasi ibu balita teridentifikasi gizi kurang dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada 16 posyandu di Kelurahan Jenggot.
“Sampai dengan awal Juni untuk di puskesmas Jenggot ada sekitar 80 balita dalam pemantauan dan 1 pasien gizi buruk, mereka diberikan pendampingan secara rutin dengan kader kesehatan yang kami terjunkan. Selain itu kami juga bersinergi dengan rumah singgah gizi,” terangnya.
Lebih lanjut, Dian menambahkan pihaknya juga menghimpun ibu hamil wilayah yang dimasukan dalam sebuah grup WhatsApp untuk diberikan pendampingan saat mereka mengandung hingga pasca melahirkan selama 6 bulan.
“Grup tersebut kita jadikan sebagai wadah kelompok belajar, diskusi dan konsultasi disitu ada dokter, bidan, tenaga kesehatan menerima konsultasi saling sharing. Untuk program ini sudah berjalan dari tahun 2017 sampai saat ini,” katanya.
Selain itu, untuk memberikan perlindungan yang optimal bagi seluruh anak usia 0-11 bulan, Puskesmas Jenggot juga memiliki program Tancap Kemudi atau Peningkatan Capaian dengan Keliling dan Edukasi. Program ini dilaksanakan setelah kegiatan posyandu, dengan melakukan sweeping door to door bersama kader kesehatan menyasar ke sasaran yang belum mengakses imunisasi.
“Kami berharap dengan upaya yang kita lakukan dapat mewujudkan generasi yang sehat,” tukasnya.(sofi)