Views: 1.2K
KETAPANG, JAPOS.CO – Sebuah tongkang bermuatan tanah laterit yang ditarik tugboat nyaris tenggelam dan terdampar di pesisir pantai laut Desa Pembedilan Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (22/06/24) pagi.
Sumber menerangkan terdamparnya tongkang disebabkan hantaman angin kencang dan diduga tongkang yang mengangkut tanah laterit dan sejumlah bahan bangunan itu dalam keadaan over kapasitas.
Akibat dari musibah, tanah laterit sebagian terendam air dan bahan bangunan ikut basah. Sementara Nakhoda beserta ABK dalam keadaan selamat.
Tongkang bermuatan Tanah latrit tersebut berangkat dari Kendawangan hari Kamis 22 Juni 2024 dan rencananya menuju Steher perusahaan sawit PT IOI Grup di Desa Air Hitam Besar.
Tanah laterit ini kata sumber, merupakan milik pengusaha Um alias UB yang diduga akan digunakan untuk penimbunan jalan di kebun sawit di daerah Air Hitam.
“Pengangkutan laterit sudah sering dilakukan, namun musibah seperti sekarang, baru kali ini terjadi,” ujar sumber yang tidak ingin disebutkan namanya ini, Senin (24/06/24) seraya mengirimkan Vidio dan foto tongkang saat terdampar via pesan whatsApp.
Mengetahui lebih dalam permasalahan ini Japos.co melakukan konfirmasi kepada Haji Anda (Hismunda) selaku Kepala kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kendawangan Lewat WhatsApp, menurut keterangannya menjelaskan bahwa kapal tongkang tersebut dikandaskan bukan karena Over Kapasitas muataan namun akibat Cuaca Burut.
“Kapal tongkang tersebut bukan over kapasitas, kapal tersebut di kandaskan karena cuaca buruk’’. ucap Haji Anda (Hismunda) selaku Kepala kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kendawangan Lewat WhatsApp (29/06) kapada japos.co
Terkait dokumen muatan berlayar tanah Laterit dan material bagunan tersebut Haji Anda selaku Kepala kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Kendawangan menyarankan agar pihak media melakukan konfirmasi langsung terhadap pemilik kapal tersebut.
Hingga berita ini terbit japos.co belum bisa terhubung dengan pemilik kapal tersebut, mempertanyakan kapasitas kapal dan dokumen jenis barang muatan dan jumlahnya sebagai sayat izin berlayar. Japos.co terus melakukan penghimunan data-data. (Agustinus)