Views: 956
DEPOK, JAPOS.CO – Dalam sebuah langkah strategis untuk mendukung pendidikan siswa dari keluarga kurang mampu, Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, menyerahkan Bantuan Sosial (Bansos) Siswa Miskin Tingkat SMA/SMK/MA melalui Kartu Depok Sejahtera (KDS). Sebanyak 1.587 siswa di Kota Depok mendapatkan bantuan yang masing-masing senilai Rp.2 juta.
Penyerahan bansos ini berlangsung di Aula Kantor Bank BJB, Jalan Margonda, Depok, dan disambut hangat oleh para penerima serta undangan yang hadir. Dalam sambutannya, Imam Budi Hartono, yang akrab disapa Bang Imam, menyampaikan sejumlah pesan penting kepada para siswa yang menerima bantuan tersebut.
“Beasiswa ini untuk membayar kebutuhan sekolah siswa. Jangan sampai ada siswa yang menunggak biaya sekolahnya, sehingga mengganggu proses belajar mereka,” ujar Bang Imam Selasa 25 Juni 2025
Lebih lanjut, Bang Imam juga mengingatkan pihak sekolah agar tidak menyalahgunakan bantuan yang diterima oleh siswa. Dia menekankan bahwa bantuan tersebut harus benar-benar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan para siswa.
“Jika ada sisa dari bantuan ini, siswa dapat menggunakannya untuk membeli keperluan sekolah lainnya. Kami akan menindaklanjuti jika ada laporan penyalahgunaan dari pihak sekolah,” tegasnya.
Selain itu, Bang Imam mengungkapkan harapannya bahwa bantuan ini dapat membantu masyarakat miskin di Kota Depok untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat minimal menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA/SMK/MA, dan bahkan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
“Harapan kami, anak-anak ini minimal bisa lulus SMA sederajat, bahkan bisa melanjutkan ke jenjang kuliah. Dengan begitu, mereka bisa meningkatkan ekonomi keluarga dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” tandasnya.
Langkah Pemkot Depok ini merupakan bagian dari komitmen untuk memastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Dengan adanya bantuan sosial ini, diharapkan tidak ada lagi siswa yang harus berhenti sekolah karena kendala biaya, dan semua anak bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.(Joko Warihnyo)