Views: 1.1K
CIMAHI, JAPOS.CO – Pejabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, bersama jajarannya menerima Tim Penilai Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat 2024 di Aula Kelurahan Leuwigajah. Kelurahan Leuwigajah, yang mewakili Kota Cimahi, berhasil masuk nominasi tiga besar Kelurahan Terbaik dan kini memasuki tahap akhir penilaian untuk menentukan juara pertama.
Klarifikasi lapangan dilakukan oleh tim penilai yang diketuai oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat, Lisa Avianty, MKM dan Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Raden Nurtafiyana, SPT ME. Mereka memastikan data dan informasi yang disampaikan dalam dokumen lomba sesuai dengan kondisi riil di lapangan.
Dicky Saromi menyampaikan kebanggaannya karena selama tiga tahun terakhir, kelurahan yang mewakili Kota Cimahi selalu masuk ke tahap tiga besar Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat. “Tahun 2021 Kelurahan Cipageran tampil sebagai peringkat ketiga, tahun 2022 Kelurahan Cibeureum mendapatkan peringkat ketiga, dan tahun 2023 Kelurahan Cibeber berhasil meraih peringkat kedua terbaik,” ungkap Dicky pada senin (24/6/2024).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan optimal untuk menghadapi klarifikasi lapangan. “Hari ini kami menjelaskan beberapa pertanyaan untuk diklarifikasi di lapangan, seperti inovasi swadaya yang dilakukan oleh Pak Lurah Leuwigajah dan upaya mengatasi persoalan seperti stunting serta BABS, termasuk pelestarian Kampung Adat Cireundeu. Insyaallah, kami sudah siap semuanya,” ujarnya.
Dicky optimis dan berharap Kelurahan Leuwigajah akan mendapat nilai tinggi dan menjadi pemenang dalam Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat. “Semoga tahun 2024 ini, Kelurahan Leuwigajah menjadi peringkat terbaik, mengulang prestasi yang dicapai oleh Kelurahan Cigugur Tengah tahun 2009,” tuturnya optimis.
Lurah Leuwigajah, Thothoh, menyampaikan kesiapannya dalam menerima Tim Penilai Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat. “Persiapan yang dilakukan yakni menampilkan inovasi dan potensi yang telah dilakukan di Leuwigajah, termasuk potensi wisata internasional Makam Evereld Kerkoff,” jelasnya. Makam ini, yang dikelola oleh Yayasan Oorlogsgravenstichting dari Belanda, menjadi salah satu daya tarik yang harus dijaga agar tidak terjadi konflik internasional.
Thothoh juga menyebut adanya Kampung Adat Cireundeu sebagai potensi wisata dan daya tarik tersendiri bagi Kelurahan Leuwigajah. “Cireundeu menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan nasional karena keunikannya berada di tengah kota,” tambahnya.
Kelurahan Leuwigajah diajukan sebagai perwakilan Kota Cimahi karena keunikannya yang tidak ditemui di kelurahan lain di Jawa Barat. Selain Kampung Adat Cireundeu dan Makam Evereld, Leuwigajah juga menampilkan KWT Darul Husna RW 17, Bengkel Rumah Leuwigajah di RW 09, serta berbagai potensi masyarakat lainnya. Salah satunya adalah program OPOR (One Product One RW) yang mendorong UMKM Kota Cimahi dan Grak Ompimpah (Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah) untuk mengatasi masalah sampah.
Dengan berbagai keunikan dan inovasi yang dimiliki, Kelurahan Leuwigajah optimis dapat meraih predikat Kelurahan Terbaik Tingkat Provinsi Jawa Barat 2024.(DEMAK GULTOM)