Scroll untuk baca artikel
BeritaDepok

UI Berperan Penting dalam Penyusunan SNI untuk Konverter Elektronik Daya, Dorong Pemanfaatan Energi Terbarukan

×

UI Berperan Penting dalam Penyusunan SNI untuk Konverter Elektronik Daya, Dorong Pemanfaatan Energi Terbarukan

Sebarkan artikel ini

Views: 1.1K

DEPOK, JAPOS.CO – Universitas Indonesia (UI) melalui Tropical Renewable Energy Center (TREC) di bawah naungan Fakultas Teknik (FT) kembali menegaskan komitmennya dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. TREC UI berperan aktif sebagai tim konseptor dalam penyusunan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9233:2024 yang telah ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada 25 April 2024.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Standar ini mengusung judul “Persyaratan Keselamatan Sistem dan Peralatan Konverter Elektronik Daya – Persyaratan Khusus untuk Konverter Boost AS/AS Bervoltase Pengenal Tidak Lebih dari 330 V AS untuk Peralatan Listrik Rumah Tangga.”

Penyusunan SNI 9233:2024 dilakukan melalui jalur pengembangan sendiri oleh Komite Teknis 29-01 yang terdiri dari para pakar di bidang ketenagalistrikan. Berbeda dengan adopsi standar internasional, jalur ini memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan dan kondisi lokal di Indonesia. Prosesnya mencakup beberapa tahapan, mulai dari Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) SNI hingga penetapan Rancangan Akhir SNI (RASNI).

Dr Ing Eko Adhi Setiawan, ST MT IPU APEC Eng, Ketua Tim Konseptor SNI dari TREC UI, menjelaskan bahwa standar ini dirancang berdasarkan perangkat hasil riset TREC yang didanai oleh LPDP, yaitu DCON, sebuah DC-DC Converter dengan kapasitas konversi daya listrik 2.5-3 kilowatt.

“DCON dapat menghasilkan daya listrik arus searah yang stabil dan efisien untuk peralatan rumah tangga tanpa perlu modifikasi pada peralatan yang ada,” ungkap Dr Eko, Jum’at (21/6/2024)

Saat ini, mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan listrik arus bolak-balik (AC), sementara DCON menghasilkan arus searah (DC) hingga 330V. DCON memanfaatkan teknologi baterai yang diisi ulang dari panel surya, fuel cell, atau turbin angin skala kecil, sehingga memiliki potensi besar dalam mendorong penggunaan energi terbarukan di sektor residensial.

Dr. Eko juga menambahkan bahwa DCON telah mendapat pengakuan internasional dengan dipesannya tiga perangkat oleh The Hawai’i Natural Energy Institute (HNEI) pada tahun 2021.

“DCON digunakan sebagai komponen utama dalam proyek GridStart/microgrids DC yang bertujuan mengembangkan, menguji, dan mengevaluasi teknologi energi terbarukan yang inovatif,” tambahnya.

Dekan FTUI, Prof Dr Ir Heri Hermansyah ST M Eng IPU menyatakan bahwa partisipasi TREC dalam penyusunan SNI 9233:2024 menunjukkan relevansi dan dampak nyata penelitian FTUI dalam mendukung perkembangan industri baik di skala nasional maupun internasional.

“Sinergi antara akademisi, pemerintah, dan peneliti diharapkan dapat mengimplementasikan SNI 9233:2024 dengan baik untuk mendukung kemajuan teknologi energi terbarukan di Indonesia,” ujar Prof. Heri.

Prof. Heri juga menekankan pentingnya standar dalam industri teknologi sebagai jaminan kualitas produk. “Hadirnya SNI 9233:2024 akan menjadi acuan baku keselamatan bagi produk serupa di masa depan,” tegasnya.

TREC, yang didirikan pada tahun 2015, berfokus pada pemberdayaan sumber energi terbarukan untuk mendukung ketahanan dan keberlanjutan energi nasional. Saat ini, TREC memiliki sembilan fokus penelitian, termasuk Bangunan Ramah Lingkungan, Smart Grids, Penyimpanan Energi, dan Energi dari Biomassa.

Dengan peran aktif dalam penyusunan SNI 9233:2024, UI melalui TREC FTUI semakin mengukuhkan posisinya sebagai institusi yang berkontribusi nyata dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan dan mendukung perkembangan industri teknologi di Indonesia.(Joko Warihnyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *