Views: 904
KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) setempat memberikan pelatihan ecoprint atau teknik memberi pola pada kain menggunakan bahan alami untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM) di Kota Pekalongan. Pelaksaan pelatihan berlangsung selama 2 hari, Rabu-Kamis, 19-20 Juni 2024.
Pelatihan ecoprint yang menyasar 100 orang peserta tersebut dibuka oleh Ketua Dekranasda Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya, bertempat di Aula BLK Kota Pekalongan, Rabu (19/6/2024).
Pada kesempatan tersebut, Inggit mengajak para peserta yang merupakan para guru mata pelajaran IPA, pelaku industri tekstil dan tenun untuk terus mengembangkan teknik ecoprint dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
“Alhamdulillah Pemkot Pekalongan melalui Dinperinaker setempat berupaya memfasilitasi pelatihan eco print yang sudah lama booming dan bayak peminatnya. Beberapa waktu lalu dari Dinperinaker, Dindagkop-UKM dan Dekranasda juga sudah mengadakan pelatihan serupa. Namun, karena keterbatasan kuota dan peminatnya cukup banyak, Alhamdulillah di Tahun 2024 ini bisa diadakan kembali untuk membekali 100 orang peserta yang memang belum pernah ikut pelatihan ecoprint,”ucapnya.
Menurutnya, dalam pelatihan selama 2 hari ini diberikan materi dan praktek terkait pembuatan dasar teknik ecoprint, pewarnaan alami ecoprint, media yang bisa digunakan untuk pembuatan ecoprint, dan sebagainya. Adapun pelatihan ini diikuti sebanyak 100 orang peserta terdiri dari perwakilan guru PA, UMKM Dekranasda, IKM Dinperinaker, dan Forum Komunikasi UMKM, masing-masing sejumlah 25 orang. Teknik pewarnaan ecoprint hanya memanfaatkan bahan-bahan alami dari tumbuhan di sekitar berupa bunga, daun, batang, dan bagian tumbuhan lainnya sebagai sumber polanya.
“Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari, mudah-mudahan ilmunya bisa bermanfaat. Mengingat Kota Pekalongan ini kaya akan batiknya, semoga bisa dimodifikasi antara ecoprint dan batik. Dari pelatihan ini, semoga ada para peserta yang bisa membuat “Ecotik” atau Ecoprint Batik yang menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Sehingga, harapannya bisa meningkatkan kompetensi sumber daya masyarakat untuk menjadi pelaku usaha yang handal, dan mampu menghasilkan tambahan pendapatan untuk keluarganya dan lingkungan sekitar,”harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan menjelaskan, pelatihan ecoprint ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan IKM Kota Pekalongan terkait teknik Ecoprint, memakai bahan-bahan yang ramah lingkungan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka keberlanjutan ekonomi. Para peserta diharapkan bisa mengembangkan teknik ecoprint yang ramah lingkungan untuk pewarnaan tekstil.
“Di Kota Pekalongan sendiri Ecoprint sudah banyak peminatnya namun belum semua diakomodir. Kami akomodir kembali tahun ini untuk pewarnaan dasar. Kami harapkan, ada nilai tambah untuk produk-produk unggulan, baik dari batik, maupun tenun. Selain itu, muncul inovasi baru yang muncul dari pelaku industri untuk meningkatkan nilai tambah dari produk yang selama ini sudah dihasilkan,”pungkasnya (sofi)