Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

Jamin Kesehatan Hewan Qurban Disnakan Ciamis Gencar Lakukan Pemeriksaan Hewan Qurban

×

Jamin Kesehatan Hewan Qurban Disnakan Ciamis Gencar Lakukan Pemeriksaan Hewan Qurban

Sebarkan artikel ini

Views: 954

CIAMIS, JAPOS.CO –  Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Ciamis melakukan pemeriksaan hewan qurban menjelang Idul Adha 1445H. Hasilnya, petugas menemukan 125 sapi, kambing dan domba tak layak tapi dijajakan dijual untuk qurban. Pemeriksaan hewan qurban tersebut telah dilaksanakan sejak beberapa hari lalu di 4 wilayah UPTD Peternakan, yakni di Kecamatan Ciamis, Kecamatan Kawali, Kecamatan Rancah dan Kecamatan Pamarican.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Seperti yang dilaksanakan di peternakan yang ada di Desa Pamalayan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Kamis (6/6). Petugas memeriksa hewan qurban sapi satu per satu, seperti mulut hingga cek fisik hewan qurban cacat atau tidak. “Sampai hari ini dari total 554 hewan yang telah diperiksa dan para petugas akan melakukan pemeriksaan tersebut sampai hari Idul Adha. Bagi hewan qurban yang layak, petugas memberikan tanda cap warna putih. Ada 125 hewan yang tak layak qurban. Terdiri dari 109 sapi, 9 domba dan 7 kambing,” ujar Kepala Disnakkan Ciamis, Dr. Giyatno.

Kadisnakan Ciamia menerangkan 125 hewan yang tidak layak qurban itu karena beberapa alasan. Seperti belum cukup umur, ada cacat, kondisinya kurus dan sapi betina yang produktif. Padahal sesuai peraturan dan juga syariat Islam, hewan qurban harus cukup umur dan jantan. “Kondisi sapi sehat tapi ada yang tidak sesuai dengan persyaratan jadi tidak boleh di jual untuk qurban. Kami tidak menemukan ada sapi yang terserang penyakit seperti PMK,” terangnya.

Untuk masyarakat yang akan membeli hewan qurban bisa dicek ke peternak sudah mendapat sertifikat dari Dinas Peternakan dan Perikanan atau belum. Kemudian di hewan itu terdapat cap putih yang menandakan kondisinya layak untuk qurban. “Kegiatan pemeriksaan ini kami lakukan untuk menjamin kesehatan hewan yang akan diqurbankan saat Idul Adha. Dilaksanakan sejak beberapa hari kemarin dan terus sampai hari H,” jelas Dr. Giyatno.

Sementara itu, Tojil, salah seorang peternak di Cijeungjing menjamin sapi yang dijualnya dalam kondisi sehat dan layak qurban. Sedangkan untuk harganya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dari calon pembeli, dari mulai Rp 15 juta sampai Rp 35 juta. “Untuk kondisi sekarang memang ada penurunan pesanan sekitar 30 persen. Biasanya 10 hari terakhir ini sudah banyak yang pesan, tapi sekarang ada sejumlah sapi yang belum dipesan, Insyaallah masih ada waktu 10 hari lagi,” ujarnya.

Satu pekan menjelang Hari Raya Idul Adha 2024, sejumlah pedagang hewan qurban baik sapi maupun kambing mengakui permintaan atau pembelian dari masyarakat masih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Daya beli masyarakat terhadap hewan qurban masih rendah memasuki Hari Raya Idul Adha 2024.

Hal tersebut terlihat dari lapak pedagang jual beli kambing dan sapi yang ada di wilayah seputaran Kota Ciamis yang belum ada lonjakan pembeli. Salah seorang pedagang hewan qurban, H. Toping, menyebut aktivitas jual beli sapi berjalan seperti biasa. Namun tidak ada lonjakan seperti tahun lalu yang biasanya dua pekan sebelum Hari Raya Idul Adha, masyarakat beramai-ramai membeli hewan qurban.

Menurutnya puluhan hewan qurban yang ia jual merupakan jenis sapi lokal dan campuran.  “Sudah ada beberapa yang pesan untuk Hari Raya Idul Adha. Tapi masih banyak yang belum terjual. Harga sapi dari Rp 15 juta hingga Rp 35 juta. Paling mahal Limosin seharga Rp 35 juta. Kalau lokal dari 15 hingga 17 juta rupiah,” ujarnya, Minggu (9/6).

Sementara itu, salah seorang pembeli, H. Udin mengatakan ada sedikit terjadi kenaikan harga hewan qurban dibandingkan tahun sebelumnya. Harga sapi mengalami kenaikan sekitar satu juta rupiah. Harga semula di kisaran Rp 20 juta menjadi Rp 21 juta per ekor. Sedangkan jenis sapi dengan harga 22 juta rupiah naik menjadi Rp 23 juta tergantung ukuran sapi.  “Saya sudah pesan yang memang ada tandanya di telinga dan sudah ada stempel pihak dinas terkait, itu artinya sehat. Kebetulan kami selalu membeli sapi itu dari peternak lokal yang ada di Ciamis, kalau dari luar kan tidak tahu, biar tidak ragu sehingga aman untuk dikonsumsi,” pungkasnya. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 36 MANOKWARI, JAPOS.CO – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Barat solid mendukung hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang menetapkan Zulmansyah Sekedang sebagai Ketua Umum dan Sasongko Tedjo Ketua Dewan…