Views: 926
KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Tidak dipungkiri meskipun perubahan iklim merupakan isu global, kejadian ini dirasakan seluruh daerah, salah satunya Kota Pekalongan. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Pekalongan berupaya berada di garis depan membersamai masyarakat untuk melakukan adaptasi perubahan iklim yang ada. Dengan bersinergi dengan Kemitraan Partnership melalui Kelompok Kerja Perubahan Iklim (Pokja PI) Padukuhan Kraton melaksanakan aksi nyata berupa penanaman bibit buah menggunakan media planter bag baru-baru ini.
Aksi nyata ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Pekalongan melalui Kelurahan Padukuhan Kraton dan warga setempat. Hal ini disadari sebab komitmen menghadapi perubahan iklim menjadi penting untuk diimplementasikan di berbagai sektor termasuk di wilayah Padukuhan Kraton yang kini terdampak perubahan iklim, sehingga metode penanaman bibit dengan planter bag dipilih karena memiliki beberapa keuntungan. Selain tidak membutuhkan lahan kering, metode ini memudahkan perawatan dan pemindahan jika dibutuhkan.
“Kami terus bekerjasama dengan pokja PI kegiatannya selalu kami dukung dan support dalam rangka penghijauan kembali di beberapa lokasi di wilayah Padukuhan Kraton. Kami menyambut baik, seperti yang kita tahu wilayah kami khususnya Pabean yang semula wilayah hijau karena terdampak rob banyak tanaman yang mati dan banyak sekali lahan-lahan tergenang. Oleh karena itu kita usahakan kembali untuk menghijaukan karena banyak lahan yang tergenang tidak bisa ditanami, kita memakai planter bag atau disebut tabulampot untuk menanam buah-buahan tersebut yang difasilitasi oleh pokja PI Padukuhan Kraton,” terang Lurah Padukuhan Kraton, Widya Putry Nugroho.
Lebih lanjut, Widya menyebutkan sejak tahun 2012 sampai saat ini, kurang lebih 50 hektare lahan yang semula sawah terdampak rob dan belum dapat dimanfaatkan karena kondisi airnya masih asin. Namun tidak hanya berhenti di tempat, pihaknya telah melakukan adaptasi perubahan iklim dengan mengubah lahan tersebut menjadi tambak ikan tetapi berapa kali gagal karena rob kembali datang beberapa kali saat ikan belum besar. Meskipun beberapa kali gagal, bersama masyarakat, pokja PI, LKK, RT/RW pihaknya tetap kembali mengusahakan untuk menanami ikan dan menghijaukan wilayah dengan menanam buah dan sayur mayur di pekarangan rumah.
Sementara itu, Ketua Pokja PI Padukuhan Kraton, Afifurochman menerangkan bahwa bibit buah yang ditanam pada aksi nyata antara lain jambu, jeruk dan mangga di RT 01 RW 10 Kelurahan Padukuhan Kraton. Sedangkan bibit kelengkeng ditanam di RT 02 RW 06.
“Kami pilih metode tanam di planter bag karena di wilayah ini gampang terdampak rob. Kami berharap aksi nyata ini dapat menjadi percontohan atau stimulan untuk warga sekitar untuk mengatasi perubahan iklim yang terjadi,” tukasnya.(sofi)