Views: 890
PASURUAN, JAPOS.CO – Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mampu menghasilkan pendapatan rata-rata Rp1 miliar per hari dari bisnis susu sapi.
Hal ini tak instan KPSP Setia Kawan dirintis mulai jaman Belanda hinggal saat ini masih eksis sehingga sudah lama menjadi tumpuan ekonomi bagi masyarakat di sekitar wilayah itu.
“Dari susu sapi yang dihasilkan para anggota [peternak sapi] KPSP Setia Kawan bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian masyarakat di sekitar koperasi kami,” kata Manager KPSP Setia Kawan, Farhan.
Abah Farhan ( Sapaan Akrabnya) mengatakan bahwa masyarakat khususnya anggota koperasi menaruh harapan besar kepada KPSP Setia Kawan agar ke depan bisa mengembangkan usaha semakin besar khususnya di Kecamatan Tutur.
Oleh karena itu, menurutnya masyarakat khususnya anggota koperasi menaruh harapan besar kepada KPSP Setia Kawan agar ke depan bisa mengembangkan usaha semakin besar khususnya di Kecamatan Tutur.
H Farhan mengatakan, KPSP Setia Kawan dirintis sejak zaman penjajahan Belanda pada 1911. Lalu pada tahun 1974 barulah KPSP Setia kawan eksis berdiri dan bergerak di bidang sapi perah. Untuk saat ini jumlah anggota yang tercatat sebanyak 11 ribu anggota dengan total aktif yang menyalurkan susu sebanyak 7 ribu peternak.
“Kami mengembangkan tiga usaha besar, yang pertama ada unit susu meliputi peternakan sapi perah, simpan pinjam dan perdagangan jasa dalam bentuk minimarket. Kami berharap ke depan para anggota lebih aktif lagi menyetorkan hasil perahan susu sapi, yang saat ini baru berjumlah 7 ribu peternak,” kata Farhan.
Sedangkan untuk mengakses pasar luar negeri dan meningkatkan kapasitas usaha koperasi, KPSP Setia Kawan juga bermitra dengan salah satu koperasi terbesar di Denmark Arla Foods, perusahaan pakan ternak di Belanda, dan salah satu perusahaan bibit sapi di New Zealand.
Kesuksesan KPSP Setia Kawan, tidak sebatas para peternak dengan gigih dan rajin melakukan pemerahan sapi setiap harinya. Sentuhan teknologi dan juga inovasi yang dilakukan turut mendongkrak proses bisnis dari KPSP Setia Kawan sendiri.
Menurut Farhan dengan mengadopsi teknologi akan sangat membantu memudahkan operasional KPSP Setia Kawan dalam mengelola hasil perahan sapi dari peternak, hal ini tidak lain untuk menjaga mutu dan kualitas dari perahan sapi yang dihasilkan.
“Saat ini KPSP Setia Kawan banyak didukung dan dibantu oleh berbagai stakeholder, baik itu dari Kementerian Koperasi dan UKM, pihak swasta, hingga akademisi yang sudah berhasil melakukan digitalisasi di pos penampungan. Kami memasang alat digital yang terintegrasi di pusat dan di kantor pos penampung sementara,” kata Farhan.
Farhan juga mengungkapkan, kesuksesan dan keuntungan yang diraih KPSP Setia Kawan tidak hanya disalurkan untuk meningkatkan kapasitas bisnis. Koperasi itu juga melakukan kegiatan peduli sosial di bidang pendidikan dengan memperkenalkan tentang koperasi dan juga cara beternak yang baik.
“KPSP Setia Kawan tidak hanya berbicara profit margin, tapi hal lain terkait kepentingan sosial, termasuk memberikan dukungan untuk kegiatan pendidikan, yang arahnya ke depan guru-guru diharapkan bisa memperkenalkan tentang koperasi dan cara beternak yang baik,” kata Farhan.
Hasilnya pun ternyata luar biasa, karena setelah kegiatan itu bermunculan banyak peternak milenial yang ketika dikumpulkan mencapai 210 orang yang siap mendukung orang tuanya menjadi peternak. “Peternak milenial ini kami siapkan sebagai kader untuk meneruskan kesuksesan KPSP Setia Kawan ke depan,” katanya.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, memberikan pelayanan yang baik mulai dari kebutuhan anggota dan juga memelihara sapi dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, kaderisasi peternak milenial ini menjadi penting untuk masa depan KPSP Setia Kawan,” Pungkasnya (Wio)