Views: 977
CIMAH, JAPOS.CO – Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi kembali menggelar kegiatan Panen Cabai Bersama hasil dari Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen Holtikultura (Gertam Parti). Acara ini berlangsung di Kebun Kelompok Tani Hurip Jaya, Kampung Nyalindung, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, pada Senin (20/5/2024).
Panen kali ini merupakan panen keempat sejak pembagian bibit cabai bantuan dari Bank Indonesia pada Desember 2023 lalu.
Gerakan yang melibatkan 12 kelompok tani di Kota Cimahi ini bertujuan meningkatkan produksi hortikultura, khususnya tanaman cabai, guna mendukung peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat serta mengendalikan inflasi di Kota Cimahi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan panen cabai yang dilakukan oleh para petani.
“Keberhasilan panen cabai hari ini dengan memanfaatkan lahan yang ada secara swadaya oleh para petani merupakan sebuah prestasi. Hendaknya dapat menjadi percontohan dan memotivasi petani Cimahi lainnya untuk terus giat melakukan pengembangan pertanian,” ujarnya.
Budidaya cabai melalui Gertam Parti ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota Cimahi dalam bekerjasama dengan petani untuk menyediakan komoditi cabai secara mandiri. Dicky mengakui tantangan pertanian di lahan yang sangat terbatas namun menegaskan pentingnya keseriusan dan kerja keras dari para petani serta sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Pemerintah Kota Cimahi terus mendukung petani melalui berbagai program. Dicky menegaskan komitmen pemerintah untuk mengawal pembangunan sektor pertanian guna meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas cabai yang sering memicu inflasi.
“Kami optimis dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan komoditi cabai secara mandiri,” tambahnya.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Tita Mariam, menyatakan bahwa panen cabai Gertam Parti sangat membantu pemerintah daerah, masyarakat, dan para petani.
“Harga cabai alhamdulillah tidak mengalami kenaikan yang signifikan, berada di kisaran Rp30.000 hingga Rp35.000, dan dengan harga itu dibanding dengan biaya operasional masih ada kelebihan untuk para petani,” ujarnya.
Tita berharap keterbatasan lahan tidak menyurutkan semangat para petani untuk berinovasi, seperti memanfaatkan lahan terbatas menggunakan polybag atau media lainnya.
Selain Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen Holtikultura, Pemkot Cimahi juga melakukan berbagai upaya strategis untuk mengendalikan inflasi di Kota Cimahi, seperti kerjasama antar daerah untuk penyediaan komoditas bawang, kerjasama dengan PT. BULOG untuk penyediaan beras melalui program Operasi Pasar Murah (OPM) Si Besti, penyediaan pangan pokok melalui Gerakan Pasar Murah, sidak pasar, serta pemantauan stok pangan harian.
Upaya pengendalian inflasi ini sejalan dengan RPJPD Kota Cimahi Tahun 2025-2045, yang merumuskan visi Kota Cimahi sebagai kota yang maju, unggul, dan berkelanjutan dengan fokus pada pembangunan ekonomi.(DEMAK GULTOM)