Scroll untuk baca artikel
BeritaJambi

Delapan Orang Diduga Suruhan Kades Beserta Suami Kades Desa Kasang Kumpe

×

Delapan Orang Diduga Suruhan Kades Beserta Suami Kades Desa Kasang Kumpe

Sebarkan artikel ini

Views: 2.7K

JAMBI, JAPOS.CO  – Pasca pemberitaan di media dengan judul “Kades Kasah Kumpeh Diam Seribu Bahasa Saat Dikonfirmasi”, narasumber didatangi delapan orang ke kediamannya.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kejadian tersebut terjadi pada malam hari Selasa dan malam Rabu, namun 8 orang tersebut diketahui bernama Rafik sebagai limas desa tersebut. Diduga suruhan Kades Desa Kasah Kumpeh Kecamatan Kumpe Ulu Kabupaten Muarojambi untuk  mengintimidasi narasumber usai dirinya angkat bicara terkait proyek drainase desa yang dibangun tepat dibelakang Ruko Telaga Biru, beberapa waktu lalu,Rabu(27/3/2024).

Kepada wartawan, warga mengungkap bahwa tak lama usai pemberitaan tersebut ramai, dirinya didatangi oleh 8 orang warga lainnya. Mereka diduga kuat merupakan orang-orang dari sang Kades Kasang Kumpeh dan suaminya Viki yang tak terima dengan kritikan warganya.

“Pihak kades yang datang berkisaran delapan 8 orang yang mengintimidasi saya,” kata narasumber.

“Saya sebagai narasumber abang melaporkan tentang pekerjaan drainase tersebut jadinya saya diintimidasi,oleh satu limas desa yang bernama Rafik, beserta kawan kawannya pada hari Selasa malam Rabu kurang lebih sekitar jam 8 WIB,” paparnya.

Dirinya pun menirukan kembali perkataan orang-orang yang mengintimidasinya.

“Kau disebutnya jadi tumbal, suruhan orang. Jangan nak sok hebat di Kasang Kumpeh ini,” kata rombongan Rafik CS.

Menurutnya, korban masih ingat jelas wajah-wajah mereka, namanya pun jelas diketahui yaitu Rapik, kemudian Ketua LPM Mahmud, beserta sejumlah pemuda Kasang kumpeh yang diduga kuat suruhan kades dan suaminya.

“Ancamannya jangan ikut campur atas apapun bentuk perhelatan desa,” kata korban, yang merupakan warga asli desa Kasang Kumpeh itu.

Ia pun mengungkap bahwa tampak dibelakang baju salah satu pemuda yang bernama Rafik, dan CS  mendatangi rumahnya itu, terdapat benda sajam. Saat itu korban pun mengaku diam saja tak melawan.

Namun ia tak terima dengan segala bentuk intimidasi dan ancaman yang ditujukan padanya. Dengan tegas dia katakan bahwa ia tidak takut dan akan melaporkan masalah ini pada aparat penegak hukum.

“Kalaupun saya dapat intimidasi dari kelompok yang lebih keras lagi, saya tetap akan melaporkan ini,” ujarnya.(Rizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *